Minggu, 27 Desember 2009

THERAPY CARBAMAZEPINE PADA PENDERITA EPILEPSI

therapy carbamazepine pada
penderita epilepsi
'carbamazepine_bamgetol_tegretol_teril'
Setiap tablet mengandung
karbamazepina 200 mg.
Indikasi
Epilepsi lobus temporalis, epilepsi
psikomotor, kejang tonik-klonik
(Grand mal) terutama pada anak,
neuralgia trigeminal, neuralgia
glosofaringeal, polidipsia dan poliuria
neurohormonal.
Dosis
Posologi
Dosis dewasa, awal 2 kali 1 tablet
sehari, kemudian ditingkatkan secara
bertahap maksimum 6 tablet sehari
dalam dosis terbagi sehabis makan.
Dosis penunjang, 4 – 6 tablet untuk
epilepsi dan 3 – 4 tablet untuk
neuralgia trigeminal
Anak dibawah 1 tahun, sehari ½
tablet.
Anak 1 – 6 tahun, sehari ½ – 3 tablet.
Anak 6 – 12 tahun, sehari 2 kali 1 – 2
tablet.
Perhatian
Cara Kerja Obat
Karbamazepina merupakan
antikonvulsan kuat yang berkhasiat
sebagai antiepileptik, psikotropik dan
analgesik spesifik. Senyawa ini
bekerja dengan mencegah terjadinya
letupan depolarisasi pada neuron
normal akibat pengaruh dari fokus
epilepsi. Selain mengurangi kejang,
karbamazepina juga memberikan efek
nyata terhadap perbaikan psikis
yaitu perbaikan kewaspadaan dan
perasaan. Disamping itu senyawa ini
juga menunjukkan efek analgesik
selektif, misalnya pada tabes dorsalis
dan neuropati lainnya yang sukar
diatasi oleh analgesik biasa.
Pada pemberian oral karbamazepina
diserap dengan lambat dan hampir
lengkap, kurang lebih 75% berikatan
dengan protein plasma. Kadar puncak
dalam plasma dicapai dalam waktu 2 –
6 jam dan waktu paruh 15 jam.
Karbamazepina dimetabolisme dalam
hati menjadi derivat epoksid yang
masih mempunyai aktivitas
antikonvulsan, kemudian diekskresi
bersama urin dan feses.
Peringatan dan Perhatian
Pemberian dimulai dengan dosis
rendah. Nilai basal darah harus
dipantau selama pengobatan.
Karbamazepina tidak dianjurkan
untuk mengatasi nyeri ringan yang
dapat diatasi dengan analgesik biasa.
Hati-hati pemberian pada pasien
glaukoma atau dengan gangguan
fungsi hati. Darah pasien sebaiknya
diperiksa sebulan sekali.
Penderita yang mempunyai riwayat
depresi sumsum tulang.
Efek Samping
Efek samping terjadi pada sekitar 25%
penderita yang diberikan
pengobatan jangka lama, berupa
pusing, vertigo, ataksia, diplopia,
penglihatan kabur, diskrasia darah
(leukopenia dan agranulositosis) dan
reaksi hipersensitif.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap
karbamazepina atau senyawa
trisiklik.
Interaksi Obat
Tidak boleh dikombinasi dengan obat
penghambat MAO.
Fenobarbital dan fenitoin dapat
meningkatkan kadar karbamazepina.
Eritrosin dapat menghambat
biotransformasi karbamazepina.
Karbamazepina dapat menurunkan
kadar asam valproat.
Hati-hati penggunaan kombinasi
dengan PAS, INH, sikloserin dan
warfarin.

MUAL MUNTAH PADA PENDERITA TUKAK LAMBUNG DENGAN DOMPERIDONE

mual muntah pada penderita tukak
lambung dengan domperidone
'costil_dom_domedon_domet_dometic_galflux_motilium_novotil_tilidon_vometa_vomitas_vose
Tiap tablet mengandung
domperidone 10 mg.
Cara Kerja
Domperidone merupakan antagonis
dopamin yang secara periferal
bekerja selektif pada reseptor D2.
Domperidone mempunyai khasiat
antiemetik yang sama dengan
metoclopramide.
Efek antiemetik dapat disebabkan
oleh kombinasi efek periferal
(gastrokinetik) dengan antagonis
terhadap reseptor dopamin di
” chemoreceptor trigger zone”, yang
terletak di luar sawar darah otak di
area postrema.
Pemberian domperidone per oral
dapat menambah lamanya kontraksi
antral dan duodenum, meningkatkan
pengosongan lambung, dan
menambah tekanan pada sfingter
esofagus bagian bawah pada orang
sehat.
Indikasi
Sindroma dispepsia fungsional. Tidak
dianjurkan untuk pemberian jangka
lama.
Mual dan muntah yang disebabkan
oleh pemberian levodopa dan
bromokriptin lebih dari 12 minggu.
Mual dan muntah akut. Tidak
dianjurkan pencegahan rutin pada
muntah setelah operasi.
Pemakaian pada anak-anak tidak
dianjurkan, kecuali untuk mual dan
muntah pada kemoterapi kanker dan
radioterapi.
Dosis
Dispepsia fungsional
Dewasa : 10 mg (1 tablet) 3 kali sehari,
15-30 menit sebelum makan dan jika
perlu sebelum tidur malam.
Anak-anak tidak dianjurkan.
Mual dan muntah (termasuk yang
disebabkan oleh levodopa dan
bromokriptin).
Dewasa : 10 – 20 mg (1 – 2 tablet) 3 – 4
kali sehari, 15 – 30 menit sebelum
makan dan sebelum tidur malam.
Anak-anak (sehubungan kemoterapi
kanker dan radioterapi) : 0,2 – 0,4 mg/
kg BB, 3 – 4 kali sehari. Obat diminum
15 – 30 menit sebelum makan dan
sebelum tidur malam.
Efek Samping
Efek ekstrapiramidal jarang terjadi, hal
ini segera hilang secara menyeluruh,
segera setelah pemberian obat
dihentikan.
Domperidone dapat merangsang
peningkatan kadar prolaktin plasma
(hyperprolactinemia) yang dalam
jangka panjang dapat menyebabkan
galaktorea dan ginekomastia.
Reaksi alergi yang jarang terjadi,
seperti rash dan urtikaria.
Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif
terhadap domperidone.
Penderita dengan prolaktinoma
tumor hipofise yang mengeluarkan
prolaktin.
Tidak boleh digunakan jika serangan
motilitas lambung dapat
membahayakan seperti adanya
pendarahan, obstruksi mekanik, atau
perforasi gastrointestinal.
Interaksi Obat
Domperidone dapat mengurangi efek
hipoprolaktinemia dari bromoleriptin.
Pemberian obat analgesik opioid dan
anti kolinergik muskarinik secara
bersamaan dapat mengantagonis
aktivitas efek domperidone.
Pemberian antasida secara
bersamaan dapat menurunkan
bioavailabilitas domperidone.
Efek bioavailabilitas dapat bertambah
dari 13 % menjadi 23 % bila diminum
1,5 jam setelah makan.
Over dosis
Belum ada data mengenai over dosis
pada penggunaan domperidone
secara oral.
Belum ada antidot spesifik yang
digunakan pada over dosis
domperidone, mungkin dapat
dilakukan dengan cara pengosongan
lambung.

Jumat, 25 Desember 2009

GASTRITIS PADA IRITASI LAMBUNG

Gastritis atau lebih dikenal sebagai
magh berasal dari bahasa yunani
yaitu gastro, yang berarti perut/
lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan. Gastritis
bukan merupakan penyakit tunggal,
tetapi terbentuk dari beberapa
kondisi yang kesemuanya itu
mengakibatkan peradangan pada
lambung. Biasanya, peradangan
tersebut merupakan akibat dari
infeksi oleh bakteri yang sama
dengan bakteri yang dapat
mengakibatkan borok di lambung
yaitu Helicobacter pylori. Tetapi
factor – factor lain seperti trauma
fisik dan pemakaian secara terus
menerus beberapa obat penghilang
sakit dapat juga menyebabkan
gastritis.
Gastritis atau lebih dikenal sebagai
magh berasal dari bahasa yunani
yaitu gastro, yang berarti perut/
lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan. Gastritis
bukan merupakan penyakit tunggal,
tetapi terbentuk dari beberapa
kondisi yang kesemuanya itu
mengakibatkan peradangan pada
lambung. Biasanya, peradangan
tersebut merupakan akibat dari
infeksi oleh bakteri yang sama
dengan bakteri yang dapat
mengakibatkan borok di lambung
yaitu Helicobacter pylori. Tetapi
factor – factor lain seperti trauma
fisik dan pemakaian secara terus
menerus beberapa obat penghilang
sakit dapat juga menyebabkan
gastritis.
Pada beberapa kasus, gastritis dapat
menyebabkan terjadinya borok
(ulcer) dan dapat meningkatkan
resiko dari kanker lambung. Akan
tetapi bagi banyak orang, gastritis
bukanlah penyakit yang serius dan
dapat segera membaik dengan
pengobatan.
Gejala-gejala
Walaupun banyak kondisi yang
dapat menyebabkan gastritis, gejala
dan tanda – tanda penyakit ini sama
antara satu dengan yang lainnya.
Gejala-gejala tersebut antara lain :
Perih atau sakit seperti terbakar
pada perut bagian atas yang
dapat menjadi lebih baik atau lebih
buruk ketika makan
Mual
Muntah
Kehilangan selera
Kembung
Terasa penuh pada perut bagian
atas setelah makan
Kehilangan berat badan
Gastritis yang terjadi tiba – tiba (akut)
biasanya mempunyai gejala mual dan
sakit pada perut bagian atas,
sedangkan gastritis kronis yang
berkembang secara bertahap
biasanya mempunyai gejala seperti
sakit yang ringan pada perut bagian
atas dan terasa penuh atau
kehilangan selera. Bagi sebagian
orang, gastritis kronis tidak
menyebabkan apapun.
Kadang, gastritis dapat
menyebabkan pendarahan pada
lambung, tapi hal ini jarang menjadi
parah kecuali bila pada saat yang
sama juga terjadi borok pada
lambung. Pendarahan pada lambung
dapat menyebabkan muntah darah
atau terdapat darah pada feces dan
memerlukan perawatan segera.
Karena gastritis merupakan salah
satu dari sekian banyak penyakit
pencernaan dengan gejala - gejala
yang mirip antara satu dengan yang
lainnya, menyebabkan penyakit ini
mudah dianggap sebagai penyakit
lainnya seperti :
Gastroenteritis. Juga disebut
sebagai flu perut (stomach flu),
yang biasanya terjadi akibat
infeksi virus pada usus. Gejalanya
meliputi diare, kram perut dan
mual atau muntah, juga
ketidaksanggupan untuk
mencerna. Gejala dari
gastroenteritis sering hilang
dalam satu atau dua hari
sedangkan untuk gastritis dapat
terjadi terus menerus.
Heartburn. Rasa sakit seperti
terbakar yang terasa di belakang
tulang dada ini biasanya terjadi
setelah makan. Hal ini terjadi
karena asam lambung naik dan
masuk ke dalam esophagus
(saluran yang menghubungkan
antara tenggorokan dan perut).
Heartburn dapat juga
menyebabkan rasa asam pada
mulut dan terasa sensasi
makanan yang sebagian sudah
dicerna kembali ke mulut.
Stomach ulcers. Jika rasa perih
dan panas dalam perut terjadi
terus menerus dan parah, maka
hal itu kemungkinan disebabkan
karena adanya borok dalam
lambung. Stomach (peptic) ulcer
atau borok lambung adalah luka
terbuka yang terjadi dalam
lambung. Gejala yang paling
umum adalah rasa sakit yang
menjadi semakin parah ketika
malam hari atau lambung sedang
kosong. Gastritis dan stomach
ulcers mempunyai beberapa
penyebab yang sama, terutama
infeksi H. pylori. Penyakit ini dapat
mengakibatkan terjadinya
gastritis dan begitu juga
sebaliknya.
Nonulcer dyspepsia. Merupakan
kelainan fungsional yang tidak
terkait pada penyakit tertentu.
Penyebab pasti keadaan ini tidak
diketahui, tetapi stress dan terlalu
banyak mengkonsumsi
gorengan, makanan pedas atau
makanan berlemak diduga dapat
mengakibatkan keadaan ini.
Gejalanya adalah sakit pada perut
atas, kembung dan mual.
Penyebab
Lambung adalah sebuah kantung
otot yang kosong, terletak pada
bagian kiri atas perut tepat dibawah
tulang iga. Lambung orang dewasa
mempunyai panjang berkisar antara
10 inchi dan dapat mengembang
untuk menampung makanan atau
minuman sebanyak 1 gallon. Bila
lambung dalam keadaan kosong,
maka ia akan melipat, mirip seperti
sebuah akordion. Ketika lambung
mulai terisi dan mengembang, lipatan
- lipatan tersebut secara bertahap
membuka.
Lambung memproses dan
menyimpan makanan dan secara
bertahap melepaskannya ke dalam
usus kecil. Ketika makanan masuk ke
dalam esophagus, sebuah cincin otot
yang berada pada sambungan
antara esophagus dan lambung
(esophageal sphincter) akan
membuka dan membiarkan makanan
masuk ke lambung. Setelah masuk ke
lambung cincin in menutup. Dinding
lambung terdiri dari lapisan lapisan
otot yang kuat. Ketika makanan
berada di lambung, dinding lambung
akan mulai menghancurkan makanan
tersebut. Pada saat yang sama,
kelenjar - kelenjar yang berada di
mukosa pada dinding lambung mulai
mengeluarkan cairan lambung
(termasuk enzim - enzim dan asam
lambung) untuk lebih
menghancurkan makanan tersebut.
Salah satu komponen cairan lambung
adalah asam hidroklorida. Asam ini
sangat korosif sehingga paku besi
pun dapat larut dalam cairan ini.
Dinding lambung dilindungi oleh
mukosa - mukosa bicarbonate
(sebuah lapisan penyangga yang
mengeluarkan ion bicarbonate secara
regular sehingga menyeimbangkan
keasaman dalam lambung) sehingga
terhindar dari sifat korosif asam
hidroklorida.
Gastritis biasanya terjadi ketika
mekanisme pelindung ini kewalahan
dan mengakibatkan rusak dan
meradangnya dinding lambung.
Beberapa penyebab yang dapat
mengakibatkan terjadinya gastritis
antara lain :
Infeksi bakteri. Sebagian besar
populasi di dunia terinfeksi oleh
bakteri H. Pylori yang hidup di
bagian dalam lapisan mukosa
yang melapisi dinding lambung.
Walaupun tidak sepenuhnya
dimengerti bagaimana bakteri
tersebut dapat ditularkan, namun
diperkirakan penularan tersebut
terjadi melalui jalur oral atau akibat
memakan makanan atau minuman
yang terkontaminasi oleh bakteri
ini. Infeksi H. pylori sering terjadi
pada masa kanak - kanak dan
dapat bertahan seumur hidup jika
tidak dilakukan perawatan.
Infeksi H. pylori ini sekarang
diketahui sebagai penyebab
utama terjadinya peptic ulcer dan
penyebab tersering terjadinya
gastritis. Infeksi dalam jangka
waktu yang lama akan
menyebabkan peradangan
menyebar yang kemudian
mengakibatkan perubahan pada
lapisan pelindung dinding
lambung. Salah satu perubahan
itu adalah atrophic gastritis,
sebuah keadaan dimana kelenjar-
kelenjar penghasil asam lambung
secara perlahan rusak. Peneliti
menyimpulkan bahwa tingkat
asam lambung yang rendah
dapat mengakibatkan racun-racun
yang dihasilkan oleh kanker tidak
dapat dihancurkan atau
dikeluarkan secara sempurna dari
lambung sehingga meningkatkan
resiko (tingkat bahaya) dari
kanker lambung. Tapi sebagian
besar orang yang terkena infeksi
H. pylori kronis tidak mempunyai
kanker dan tidak mempunyai
gejala gastritis, hal ini
mengindikasikan bahwa ada
penyebab lain yang membuat
sebagian orang rentan terhadap
bakteri ini sedangkan yang lain
tidak.
Pemakaian obat penghilang nyeri
secara terus menerus. Obat
analgesik anti inflamasi
nonsteroid (AINS) seperti aspirin,
ibuprofen dan naproxen dapat
menyebabkan peradangan pada
lambung dengan cara mengurangi
prostaglandin yang bertugas
melindungi dinding lambung. Jika
pemakaian obat - obat tersebut
hanya sesekali maka
kemungkinan terjadinya masalah
lambung akan kecil. Tapi jika
pemakaiannya dilakukan secara
terus menerus atau pemakaian
yang berlebihan dapat
mengakibatkan gastritis dan
peptic ulcer.
Penggunaan alkohol secara
berlebihan. Alkohol dapat
mengiritasi dan mengikis mukosa
pada dinding lambung dan
membuat dinding lambung lebih
rentan terhadap asam lambung
walaupun pada kondisi normal.
Penggunaan kokain. Kokain dapat
merusak lambung dan
menyebabkan pendarahan dan
gastritis.
Stress fisik. Stress fisik akibat
pembedahan besar, luka trauma,
luka bakar atau infeksi berat
dapat menyebabkan gastritis dan
juga borok serta pendarahan
pada lambung.
Kelainan autoimmune.
Autoimmune atrophic gastritis
terjadi ketika sistem kekebalan
tubuh menyerang sel-sel sehat
yang berada dalam dinding
lambung. Hal ini mengakibatkan
peradangan dan secara bertahap
menipiskan dinding lambung,
menghancurkan kelenjar-kelenjar
penghasil asam lambung dan
menganggu produksi faktor
intrinsic (yaitu sebuah zat yang
membantu tubuh mengabsorbsi
vitamin B-12). Kekurangan B-12,
akhirnya, dapat mengakibatkan
pernicious anemia, sebuah konsisi
serius yang jika tidak dirawat
dapat mempengaruhi seluruh
sistem dalam tubuh. Autoimmune
atrophic gastritis terjadi terutama
pada orang tua.
Crohn's disease. Walaupun
penyakit ini biasanya
menyebabkan peradangan kronis
pada dinding saluran cerna,
namun kadang-kadang dapat juga
menyebabkan peradangan pada
dinding lambung. Ketika lambung
terkena penyakit ini, gejala-gejala
dari Crohn's disease (yaitu sakit
perut dan diare dalam bentuk
cairan) tampak lebih menyolok
daripada gejala-gejala gastritis.
Radiasi and kemoterapi.
Perawatan terhadap kanker
seperti kemoterapi dan radiasi
dapat mengakibatkan
peradangan pada dinding
lambung yang selanjutnya dapat
berkembang menjadi gastritis dan
peptic ulcer. Ketika tubuh terkena
sejumlah kecil radiasi, kerusakan
yang terjadi biasanya sementara,
tapi dalam dosis besar akan
mengakibatkan kerusakan
tersebut menjadi permanen dan
dapat mengikis dinding lambung
serta merusak kelenjar-kelenjar
penghasil asam lambung.
Penyakit bile reflux. Bile (empedu)
adalah cairan yang membantu
mencerna lemak-lemak dalam
tubuh. Cairan ini diproduksi oleh
hati. Ketika dilepaskan, empedu
akan melewati serangkaian
saluran kecil dan menuju ke usus
kecil. Dalam kondisi normal,
sebuah otot sphincter yang
berbentuk seperti cincin (pyloric
valve) akan mencegah empedu
mengalir balik ke dalam lambung.
Tapi jika katup ini tidak bekerja
dengan benar, maka empedu akan
masuk ke dalam lambung dan
mengakibatkan peradangan dan
gastritis.
Faktor-faktor lain. Gastritis sering
juga dikaitkan dengan konsisi
kesehatan lainnya seperti HIV/
AIDS, infeksi oleh parasit, dan
gagal hati atau ginjal.
Kapan harus pergi ke dokter
Hampir setiap orang pernah
mengalami penyakit pencernaan dan
iritasi lambung. Dalam banyak kasus,
terjadi hanya sebentar dan tidak
membutuhkan perawatan medis.
Tapi jika terdapat gejala-gejala
gastritis yang terjadi secara terus
menerus selama seminggu atau lebih,
segera temui dokter. Dan pastikan
untuk menginformasikan semua
yang anda rasakan terutama bila
anda merasakan sakit setelah
meminum obat-obat bebas seperti
aspirin atau yang lainnya.
Jika terjadi muntah darah atau
terdapat darah dalam feces, segera
temui dokter untuk menemukan
penyebabnya.
Screening dan diagnosa
Bila seorang pasien didiagnosa
terkena gastritis, biasanya
dilanjutkan dengan pemeriksaan
tambahan untuk mengetahui secara
jelas penyebabnya. Pemeriksaan
tersebut meliputi :
Pemeriksaan darah. Tes ini
digunakan untuk memeriksa
adanya antibodi H. pylori dalam
darah. Hasil tes yang positif
menunjukkan bahwa pasien
pernah kontak dengan bakteri
pada suatu waktu dalam
hidupnya, tapi itu tidak
menunjukkan bahwa pasien
tersebut terkena infeksi. Tes
darah dapat juga dilakukan untuk
memeriksa anemia, yang terjadi
akibat pendarahan lambung
akibat gastritis.
Pemeriksaan pernapasan. Tes ini
dapat menentukan apakah pasien
terinfeksi oleh bakteri H. pylori
atau tidak.
Pemeriksaan feces. Tes ini
memeriksa apakah terdapat H.
pylori dalam feses atau tidak. Hasil
yang positif dapat
mengindikasikan terjadinya
infeksi. Pemeriksaan juga
dilakukan terhadap adanya darah
dalam feces. Hal ini menunjukkan
adanya pendarahan pada
lambung.
Endoskopi saluran cerna bagian
atas. Dengan tes ini dapat terlihat
adanya ketidaknormalan pada
saluran cerna bagian atas yang
mungkin tidak terlihat dari sinar-
X. Tes ini dilakukan dengan cara
memasukkan sebuah selang kecil
yang fleksibel (endoskop) melalui
mulut dan masuk ke dalam
esophagus, lambung dan bagian
atas usus kecil. Tenggorokan akan
terlebih dahulu dimati-rasakan
(anestesi) sebelum endoskop
dimasukkan untuk memastikan
pasien merasa nyaman menjalani
tes ini. Jika ada jaringan dalam
saluran cerna yang terlihat
mencurigakan, dokter akan
mengambil sedikit sampel
(biopsy) dari jaringan tersebut.
Sampel itu kemudian akan dibawa
ke laboratorium untuk diperiksa.
Tes ini memakan waktu kurang
lebih 20 sampai 30 menit. Pasien
biasanya tidak langsung disuruh
pulang ketika tes ini selesai, tetapi
harus menunggu sampai efek dari
anestesi menghilang, kurang lebih
satu atau dua jam. Hampir tidak
ada resiko akibat tes ini.
Komplikasi yang sering terjadi
adalah rasa tidak nyaman pada
tenggorokan akibat menelan
endoskop.
Ronsen saluran cerna bagian atas.
Tes ini akan melihat adanya
tanda-tanda gastritis atau
penyakit pencernaan lainnya.
Biasanya akan diminta menelan
cairan barium terlebih dahulu
sebelum dilakukan ronsen. Cairan
ini akan melapisi saluran cerna dan
akan terlihat lebih jelas ketika di
ronsen.
Komplikasi
Jika dibiarkan tidak terawat, gastritis
akan dapat menyebabkan peptic
ulcers dan pendarahan pada
lambung. Beberapa bentuk gastritis
kronis dapat meningkatkan resiko
kanker lambung, terutama jika terjadi
penipisan secara terus menerus pada
dinding lambung dan perubahan
pada sel-sel di dinding lambung.
Kebanyakan kanker lambung adalah
adenocarcinomas, yang bermula
pada sel-sel kelenjar dalam mukosa.
Adenocarcinomas tipe 1 biasanya
terjadi akibat infeksi H. pylori. Kanker
jenis lain yang terkait dengan infeksi
akibat H. pylori adalah MALT (mucosa
associated lymphoid tissue)
lymphomas, kanker ini berkembang
secara perlahan pada jaringan sistem
kekebalan pada dinding lambung.
Kanker jenis ini dapat disembuhkan
bila ditemukan pada tahap awal.
Terapi
Terapi gastritis sangat bergantung
pada penyebab spesifiknya dan
mungkin memerlukan perubahan
dalam gaya hidup, pengobatan atau,
dalam kasus yang jarang,
pembedahan untuk mengobatinya.
Terapi terhadap asam lambung
Asam lambung mengiritasi jaringan
yang meradang dalam lambung dan
menyebabkan sakit dan peradangan
yang lebih parah. Itulah sebabnya,
bagi sebagian besar tipe gastritis,
terapinya melibatkan obat-obat
yang mengurangi atau menetralkan
asam lambung seperti :
Anatsida. Antasida merupakan
obat bebas yang dapat
berbentuk cairan atau tablet dan
merupakan obat yang umum
dipakai untuk mengatasi gastritis
ringan. Antasida menetralisir
asam lambung dan dapat
menghilangkan rasa sakit akibat
asam lambung dengan cepat.
Penghambat asam. Ketika
antasida sudah tidak dapat lagi
mengatasi rasa sakit tersebut,
dokter kemungkinan akan
merekomendasikan obat seperti
cimetidin, ranitidin, nizatidin atau
famotidin untuk mengurangi
jumlah asam lambung yang
diproduksi.
Penghambat pompa proton. Cara
yang lebih efektif untuk
mengurangi asam lambung adalah
dengan cara menutup “pompa”
asam dalam sel-sel lambung
penghasil asam. Penghambat
pompa proton mengurangi asam
dengan cara menutup kerja dari
“ pompa-pompa” ini. Yang
termasuk obat golongan ini
adalah omeprazole, lansoprazole,
rabeprazole dan esomeprazole.
Obat-obat golongan ini juga
menghambat kerja H. pylori.
Cytoprotective agents. Obat-obat
golongan ini membantu untuk
melindungi jaringan-jaringan
yang melapisi lambung dan usus
kecil. Yang termasuk ke dalamnya
adalah sucraflate dan
misoprostol. Jika meminum obat-
obat AINS secara teratur (karena
suatu sebab), dokter biasanya
menganjurkan untuk meminum
obat-obat golongan ini.
Cytoprotective agents yang
lainnya adalah bismuth
subsalicylate yang juga
menghambat aktivitas H. pylori.
Terapi terhadap H. pylori
Terdapat beberapa regimen dalam
mengatasi infeksi H. pylori. Yang
paling sering digunakan adalah
kombinasi dari antibiotik dan
penghambat pompa proton.
Terkadang ditambahkan pula
bismuth subsalycilate. Antibiotik
berfungsi untuk membunuh bakteri,
penghambat pompa proton
berfungsi untuk meringankan rasa
sakit, mual, menyembuhkan inflamasi
dan meningkatkan efektifitas
antibiotik.
Terapi terhadap infeksi H. pylori tidak
selalu berhasil, kecepatan untuk
membunuh H. pylori sangat beragam,
bergantung pada regimen yang
digunakan. Akan tetapi kombinasi
dari tiga obat tampaknya lebih efektif
daripada kombinasi dua obat. Terapi
dalam jangka waktu yang lama
(terapi selama 2 minggu
dibandingkan dengan 10 hari) juga
tampaknya meningkatkan efektifitas.
Untuk memastikan H. pylori sudah
hilang, dapat dilakukan pemeriksaan
kembali setelah terapi dilaksanakan.
Pemeriksaan pernapasan dan
pemeriksaan feces adalah dua jenis
pemeriksaan yang sering dipakai
untuk memastikan sudah tidak
adanya H. pylori. Pemeriksaan darah
akan menunjukkan hasil yang positif
selama beberapa bulan atau bahkan
lebih walaupun pada kenyataanya
bakteri tersebut sudah hilang.
Pencegahan
Walaupun infeksi H. pylori tidak
dapat selalu dicegah, berikut
beberapa saran untuk dapat
mengurangi resiko terkena gastritis :
Makan secara benar. Hindari
makanan yang dapat mengiritasi
terutama makanan yang pedas,
asam, gorengan atau berlemak.
Yang sama pentingnya dengan
pemilihan jenis makanan yang
tepat bagi kesehatan adalah
bagaimana cara memakannya.
Makanlah dengan jumlah yang
cukup, pada waktunya dan
lakukan dengan santai.
Hindari alkohol. Penggunaan
alkohol dapat mengiritasi dan
mengikis lapisan mukosa dalam
lambung dan dapat
mengakibatkan peradangan dan
pendarahan.
Jangan merokok. Merokok
mengganggu kerja lapisan
pelindung lambung, membuat
lambung lebih rentan terhadap
gastritis dan borok. Merokok juga
meningkatkan asam lambung,
sehingga menunda
penyembuhan lambung dan
merupakan penyebab utama
terjadinya kanker lambung.
Tetapi, untuk dapat berhenti
merokok tidaklah mudah,
terutama bagi perokok berat.
Konsultasikan dengan dokter
mengenai metode yang dapat
membantu untuk berhenti
merokok.
Lakukan olah raga secara teratur.
Aerobik dapat meningkatkan
kecepatan pernapasan dan
jantung, juga dapat menstimulasi
aktifitas otot usus sehingga
membantu mengeluarkan limbah
makanan dari usus secara lebih
cepat.
Kendalikan stress. Stress
meningkatkan resiko serangan
jantung dan stroke, menurunkan
sistem kekebalan tubuh dan
dapat memicu terjadinya
permasalahan kulit. Stress juga
meningkatkan produksi asam
lambung dan melambatkan
kecepatan pencernaan. Karena
stress bagi sebagian orang tidak
dapat dihindari, maka kuncinya
adalah mengendalikannya secara
effektif dengan cara diet yang
bernutrisi, istirahat yang cukup,
olah raga teratur dan relaksasi
yang cukup.
Ganti obat penghilang nyeri. Jika
dimungkinkan, hindari
penggunaan AINS, obat-obat
golongan ini akan menyebabkan
terjadinya peradangan dan akan
membuat peradangan yang
sudah ada menjadi lebih parah.
Ganti dengan penghilang nyeri
yang mengandung
acetaminophen.

PENGARUH TRIHEXYPHENIDYL TERHADAP SYARAF PERIFER PADA PENDERITA PARKINSON

Triheksifenidil adalah antikolinergik
yang mempunyai efek sentral lebih
kuat daripada perifer, sehingga
banyak digunakan untuk terapi
penyakit parkinson. Senyawa ini
bekerja dengan menghambat
pelepasan asetil kolin endogen dan
eksogen. Efek sentral terhadap
susunan saraf pusat akan
merangsang pada dosis rendah dan
mendepresi pada dosis toksik.
Pada pemberian oral triheksifenidil
diabsorbsi cukup baik dan tidak
terakumulasi dalam jaringan. Ekskresi
terutama bersama urin dalam bentuk
metabolitnya.
Indikasi
Segala jenis penyakit Parkinson,
termasuk pasca ensefalitis dan
idiopatik, sindroma parkinson akibat
obat, misalnya reserpina dan
fenotiazin.
Dosis
Sehari 1 – 15 mg dibagi dalam 2 – 4
dosis
Dewasa : awal 2 mg, atau 3 kali sehari
dosis dinaikkan sampai diperoleh
hasil yang diharapkan.
Untuk reaksi ekstrapiramidal kecuali
“ tardive” dyskinesia.
Dewasa : awal 1 mg, jika gejala tidak
terkontrol dalam beberapa jam dosis
ditingkatkan sehingga hilang gejala.
Dosis sehari 5 – 15 mg, dosis 15 – 20
mg jarang dibutuhkan
Efek Samping
Mulut kering, penglihatan kabur,
pusing, mual, muntah, bingung,
agitasi, konstipasi, takikardi, dilatasi
ginjal, retensi urin.
Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap triheksifenidil,
glaukoma sudut sempit, takiaritmia,
psikosis berat, psikoneurosis,
hipertrofiprostat, dan obstruksi
saluran cerna.
Interaksi Obat
Sinergis dengan kinidina, obat
antidepresan trisiklik dan
antikolinergik lainnya.
Cara Penyimpanan
Simpan di tempat sejuk dan kering.
Perhatian
Peningkatan dosis harus secara
bertahap.
Penderita dengan kecenderungan
takikardi harus diberikan dosis yang
lebih kecil dari dosis efektif yang
umum.
Pemberian dosis besar menyebabkan
kebingungan dan euphoria.
Hati-hati bila diberikan pada penderita
lanjut usia terutama yang mengidap
“ dementia” (dalam setiap tingkatnya).

ANTARA ANALGESIK DAN ANTIPIRETIK

Analgesik, antipiretik
Analgesik adalah obat yang dapat
mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri dan akhirnya akan memberikan
rasa nyaman pada orang yang
menderita.
Nyeri merupakan suatu pengalaman
sensorik dan motorik yang tidak
menyenangkan, berhubungan
dengan adanya potensi kerusakan
jaringan atau kondisi yang
menggambarkan kerusakan tersebut.
Sedangkan antipiretik adalah obat
yang dapat menurunkan demam
(suhu tubuh yang tinggi). Pada
umumnya (sekitar 90%) analgesik
mempunyai efek antipiretik.
Gejala Nyeri dapat digambarkan
sebagai rasa benda tajam yang
menusuk, pusing, panas seperti rasa
terbakar, menyengat, pedih, nyeri
yang merambat, rasa nyeri yang
hilang – timbul dan berbeda tempat
nyeri.
Apa yang menyebabkan nyeri ?
Nyeri terjadi jika organ tubuh, otot,
atau kulit terluka oleh benturan,
penyakit, keram, atau bengkak.
Rangsangan penimbul nyeri
umumnya punya kemampuan
menyebabkan sel-sel melepaskan
enzim proteolitik (pengurai protein)
dan polipeptida yang merangsang
ujung saraf yang kemudian
menimbulkan impuls nyeri. Senyawa
kimia dalam tubuh yang disebut
prostaglandin beraksi membuat
ujung saraf menjadi lebih sensitif
terhadap rangsangan nyeri oleh
polipeptida ini.
Penanganan Nyeri
Obat-obat yang dapat mengurangi
nyeri antara lain:
· Golongan Para amino fenol à
asetaminofen (Parasetamol ),
fenasetin
· Golongan Pirazolon à dipiron
(antalgin)
· Derivat Asam Salisilat à Aspirin,
Benorilat, Diflunisal, Salsalat
Derivat.As.Fenamat à
As.Mefenamat, Meklofenamat
Derivat Asam Propionat à
As.Tiaprofenat, Fenbufen,
Flurbiprofen, Ibuprofen,
Ketoprofen, Naproksen
Derivat As.Fenilasetat à Diklofenak,
Fenklofenak

BATU GINJAL ''PHARMACY APOTEKER''

BATU GINJAL
Batu ginjal adalah suatu keadaan
terdapat satu atau lebih batu di dalam
pelvis atau calyces dari ginjal atau di
dalam saluran ureter. Pembentukan
batu ginjal dapat terjadi di bagian
mana saja dari saluran kencing, tetapi
biasanya terbentuk pada dua bagian
terbanyak pada ginjal, yaitu di pasu
ginjal (renal pelvis) dan calix renalis.
Batu dapat terbentuk dari kalsium,
fosfat, atau kombinasi asam urat
yang biasanya larut di dalam urine.
Batu urin saluran kemih adalah
timbunan keras zat padat yang
membantu di saluran pembuangan air
seni. Sekitar 10% batu ginjal berasal
dari masalah metabolisme dimana
diperkirakan bahwa kelebihan asam
urat dalam urin, tingkat kalsium yang
tinggi dalam darah atau penyerapan
garam dari asam oksalat di usus yang
berlebihan dapat menyebabkan
terbentuknya batu ginjal. Protein
juga bisa berperan dalam
pembentukan batu urin dengan
meningkatkan keasaman air seni dan
meningkatkan pengeluaran air seni
yang mengandung asam urat, fosfor
dan kalsium.
Pada pasien dengan penyakit batu,
lebih dari 1 dari 3 mekanisme umum
cenderung menjadi aktif. Ini meliputi :
1
kemungkinan keberadaan atau
kelebihan zat yang mempengaruhi
terbentuknya kristal atau
pembentukan batu kristal
2
kemungkinan kekurangan zat untuk
menghalangi pembentukan kristal.
3
kemungkinan pengeluaran berlebihan
atau konsentrasi garam dalam air seni
yang mengarah pada kejenuhan dari
kristal garam. Semakin besar tingkat
kejenuhan, semakin besar tingkat
perkembangan kristalnya.
Batu ginjal bervariasi ukurannya,
dapat bersifat tunggal atau ganda.
Batu-batu tinggal dalam pasu ginjal
atau dapat masuk ke dalam ureter
dan dapat merusak jaringan ginjal.
Batu yang besar akan merusak
jaringan dengan tekanan atau
mengakibatkan obstruksi, sehingga
terjadi aliran kembali cairan.
Kebanyakan batu ginjal dapat terjadi
berulang-ulang. Batu ginjal dijumpai
pada 1 dari 1.000 orang, biasanya
lebih banyak dijumpai pada pria
(berumur 30-50 tahun) ketimbang
wanita. Juga banyak dijumpai di
daerah tertentu. Walaupun secara
pasti tidak diketahui penyebab batu
ginjal, kemungkinannya adalah bila
urine menjadi terlalu pekat dan zat-
zat yang ada di dalam urine
membentuk kristal batu. Penyebab
lain adalah infeksi, adanya obstruksi,
kelebihan sekresi hormon paratiroid,
asidosis pada tubulus ginjal,
peningkatan kadar asam urat
(biasanya bersamaan dengan radang
persendian), kerusakan metabolisme
dari beberapa jenis bahan di dalam
tubuh, terlalu banyak
mempergunakan vitamin D atau
terlalu banyak memakan kalsium.
Gejala
Walaupun besar dan lokasi batu
bervariasi, rasa sakit disebabkan oleh
obsruksi merupakan gejala utama.
Batu yang besar dengan permukaan
kasar yang masuk ke dalam ureter
akan menambah frekuensi dan
memaksa kontraksi ureter secara
otomatis. Rasa sakit dimulai dari
pinggang bawah menuju ke pinggul,
kemudian ke alat kelamin luar.
Intensitas rasa sakit berfluktuasi dan
rasa sakit yang luar biasa merupakan
puncak dari kesakitan. Apabila batu
berada di pasu ginjal dan di calix, rasa
sakit menetap dan kurang
intensitasnya. Sakit pinggang terjadi
bila batu yang mengadakan
obstruksi berada di dalam ginjal.
Sedangkan, rasa sakit yang parah
pada bagian perut terjadi bila batu
telah pindah ke bagian ureter. Mual
dan muntah selalu mengikuti rasa
sakit yang berat. Penderita batu ginjal
kadang-kadang juga mengalami
panas, kedinginan, adanya darah di
dalam urin bila batu melukai ureter,
distensi perut, nanah dalam urine.
Jenis-jenis batu ginjal
Batu yang paling umum adalah
struvite (magnesium ammonium
phosphate), calcium oxalate, urate,
cystine dan silika.
Perawatan
Tujuan keseluruhan perawatan dari
batu ginjal adalah
1
untuk mencegah kerusakan ginjal,
yang dapat mengakibatkan rusaknya
parenkim ginjal.
2
Mengurangi rasa sakit (nyeri). Bisa
diberikan obat-obat golongan
analgesic-anti inflamsi non steroid.
Misalnya : ketorolak, ibuprofen, asam
mefenamat.
3
Meluruhkan atau mengurangi batu.
4
Mencegah terbentuknya batu baru.
Terapi medis tergantung pada jenis
batu yang dihasilkan. Individu
dengan hiperkalsiuria yang
disebabkan oleh pengendapan kapur
dapat diterapi dengan diuretika
golongan thiazid, seperti
hidroklortiazid. Adanya infeksi perlu
penanganan dengan antibiotika yang
sesuai. Intervensi bedah mungkin
diperlukan jika batu yang diproduksi
terlalu tinggi dan menyebabkan
sumbatan, terapi antibiotic tidak
cukup menghilangkan infeksi, atau
setelah infeksi untuk menghilangkan
potongan-potongan batu. Batu asam
urat dari air seni memerlukan
alkalinization dengan sodium
bikarbonat atau kalium sitrat dibagi
dalam 4 dosis. Tingkat pH urin harus
dipertahankan pada pH 7,5 atau lebih.
Asam urat lebih larut dalam basa
daripada urin yang asam. Allopurinol
diindikasikan pada individu dengan
batu urat dimana produksi asam urat
melebihi normal.

ANTARA HIPERTENSI DAN HIPOTENSI DALAM TEKANAN DARAH

HIPERTENSI
Hipertensi juga disebut sebagai
tekanan darah tinggi (HTN atau HPN)
adalah suatu kondisi medis di mana
tekanan darah tinggi yang
berkesinambungan atau menurut
JNC-7 (Joint National Comitte)
hipertensi adalah kenaikan tekanan
darah arteri yang tetap.
Dalam penggunaan saat ini, kata
"hipertensi" biasanya merujuk ke
sistemik (hipertensi arterial).
Sedangkan jenis lain adalah
pulmonary hipertensi yang
melibatkan sirkulasi paru-paru.
.
Klasifikasi Tekanan Darah (Menurut
JNC-7)
Klasifikasi
SISTOL (mmHg)
DIASTOL (mmHg)
Normal
Prehipertensi
Stage 1 hipertensi
Stage 2 hipertensi
<120 dan
120-139 atau
140-159 atau
≥ 160 atau
<80
80-89
90-99
≥ 100
Bila tekanan darah sisitol ≥140 mmHg
dan tekanan darah diastol <90 mmHg
dinamakan Isolated systole
hipertension
Patofisiologi Hipertensi
a. Hipertensi esensial (Hipetensi
primer) bersifat idiopatik yang
belum jelaspenyebabnya.
Dipengaruhi usia, kelamin,
merokok, kolesterol, berat
badan.
b. Hipertensi sekunder.
Dipengaruhi oleh obat,
penyakit ginjal, penyakit
endokrin (diabetes melitus,
tiroid, Cushing).
Gejala:
Kebanyakan tidak menunjukkan
gejala (asymptomatic)
Tanda-tanda klinik Hipertensi
Pusing paroksimal
Berkeringat
Takikardia
Palpitasi
Faktor Resiko Hipertensi:
- Merokok
- Obesitas (BMI ≥ 30)
- Immobilitas (kurang gerak)
- Dislipidemia (kadar lemak/kolesterol
dalam darah yang tinggi)
- Diabetes melitus
- Mikroalbuminuria (terdapat albumin
dalam urin) atau perkiraan GFR <60 ml/
menit
- Umur (>55 tahun untuk laki-laki, >65
tahun untuk perempuan)
- Riwayat keluarga
Terapi Hipertensi:
a. Terapi non farmakologi
Bagi yang obesitas,
turunkan berat badan
Diet garam (< 2.4 g/hari)
Kurangi konsumsi lemak
Tidak merokok, kurangi
kopi, alkohol
Istirahat cukup
Olahraga teratur
b. Terapi Farmakologi
Obat yang bisa digunakan antara lain:
o Golongan ACE-1 (Angiotensin
Converting Enzyme Inhibitor)
Obat-obat golongan ini bekerja
menghambat perubahan Angiotensin
I
(AT I) menjadi Angiotensin II (AT II)
yang merupakan vasokonstriktor
kuat. Obat-obat golongan ini seperti
captopril,lisinopril, enalapril dll
o Golongan ACE-2 (ARB= Angiotensin
Reseptor Blocker)
Golongan obat ini bekerja mengeblok
reseptor Angiotensin II (AT II)
subtipe ATI. Golongan obat-obat ini
seperti losartan, irbesartan dll.
o Alfa-1 bloker
Obat golongan ini bekerja mengeblok
reseptor α1 yang mengakibatkan
vasodilatasi. Obat-obat golongan ini
seperti prazosin, terazosin,
doxazosin dll.
o Beta bloker (mengeblok reseptor β)
Obat-obat golongan ini seperti:
propranolol, atenolol, metaprolol dll.
o Ca channel bloker
Bekerja menghambat masuknya
calsium ke otot pembuluh darah,
obat-obatnya seperti : diltiazem,
nifedipin, verapamil, amlodipin dll.
o Diuretik
Obat-obat diuretik bekerja dengan
menurunkan reabsorbsi elektrolit di
tubulus dan meningkatkan ekskresi
air dan NaCl. -
Golongan diuretik antara lain: HCT
(Hidroklorotiazid), spironolakton,
furosemid dll

OSTEOPOROSIS PADA TULANG

Osteoporosis
Osteoporosis merupakan suatu
penyakit tulana yang ditandai
dengan massa tulang yang rendah
dan kerusakan jaringan tulang yang
berakibat pada kerapuhan tulang dan
peningkatan resiko fraktur.
Kategori osteoporosis :
· Osteoporosis post menopause à
terjadi pada wanita setelah memasuki
masa menopause terjadi karena
kekurangan estrogen (hormon utama
pada wanita), yang membantu
mengatur pengangkutan kalsium ke
dalam tulang pada wanita. Biasanya
gejala timbul pada wanita yang
berusia diantara 51-75 tahun, tetapi
bisa mulai muncul lebih cepat ataupun
lebih lambat.
· Osteoporosis terkait usia à terjadi
setelah massa tulang puncak tercapai
sekitar umur 30 an, akibat dari
kekurangan kalsium yang
berhubungan dengan usia dan
ketidakseimbangan diantara
kecepatan hancurnya tulang dan
pembentukan tulang yang baru.
· Osteoporosis Sekunder à terjadi
akibat penggunaan obat-obat
tertentu (misal golongan
kortikosteroid, barbiturate, anti
kejang dan hormone tiroid yang
berlebihan) atau tindakan medis
lainnya (gagal ginjal kronis dan
kelainan hormonal (terutama tiroid,
paratiroid dan adrenal).
· Osteoporosis juvenil idiopatik
merupakan jenis osteoporosis yang
penyebabnya tidak diketahui. Hal ini
terjadi pada anak-anak dan dewasa
muda yang memiliki kadar dan fungsi
hormon yang normal, kadar vitamin
yang normal dan tidak memiliki
penyebab yang jelas dari rapuhnya
tulang.
Gejala
Gejala umum yang sering terjadi
adalah penurunan tinggi badan,
tulang punggung bengkok ke arah
depan dan ke arah belakang, nyeri
pada tulang atau fraktur.
Penanganan
Penanganan secara non
farmakologi antara lain
mengurangi konsumsi kopi,
menghentikan kebiasaan merokok,
aerobic dan latihan beban
(misalnya berjalan kaki, naik
tangga).
Penanganan secara farmakologi
yaitu :
a. Terapi untuk meningkatkan
kepadatan tulangà kalsium, vitamin D
dan metabolitnya, kalsitonin,
estrogen dan terapi hormonal.
Kalsium dan vitamin D harus
dikonsumsi oleh semua wanita,
terutama yang menderita
osteoporosis untuk mencegah
terjadinya penyerapan tulang yang
berlebihan.
b. Terapi Pembentukan tulang
dengan pemberian hormon paratiroid

JERAWAT ATAU ACNE PADA KULIT

JERAWAT (ACNE)
Acne atau jerawat adalah kondisi kulit
yang tidak normal disebabkan
gangguan dari kelenjar minyak
(sebaceous gland) yang berlebihan.
Pengeluaran kelenjar minyak yang
berlebihan ini atau sebaceous gland
akan menyebabkan penyumbatan
pada saluran folikel rambut dan pada
pori-pori kulit. Seringkali Jerawat akan
menyebabkan kulit membengkak dan
menjadi kemerah-merahan. Radang
pada kulit ini disebabkan oleh
pengeluaran yang berlebihan oleh
kelenjar minyak pada kulit atau
sebum yang kemudian menyumbat
saluran kelenjar dan membentuk
komedo (whiteheads) dan
seborhoea.Kalau penyumbatan yang
disebabkan oleh kelenjar minyak kulit
ini semakin membesar maka komedo
akan terbukan (blackheads) dan ini
mudah dijankiti bakteria.
Daerah yang mudah terkena jerawat
ialah di muka, dada, punggung dan
tubuh bagian atas lengan.
Munculnya jerawat sering terjadi
pada masa pubertas antara usia 14-19
tahun yang disebabkan oleh
perubahan hormon pada remaja.
Deteksi jerawat sejak dini sangat sulit
sebab sebelum masa pubertas kulit
anak akan mengalami pengelupasan
tiga minggu sekali. Sedangkan ketika
remaja, kulit mengelupas empat
minggu sekali.
*PENYEBAB JERAWAT
Penyebab sebenarnya mengapa
seseorang mempunyai jerawat dan
yang lain tidak punya masih belum
diketahui secara menyeluruh.
Beberapa faktor yang menyebabkan
jerawat ialah:
* Stres
* Keturunan dari orangtua
* Aktivitas hormon : Salah satu
faktor penting yang menyebabkan
timbulnya jerawat adalah
meningkatnya produksi hormon
testosteron, yang dimiliki oleh tubuh
pria maupun wanita. Hormon
testosteron yang terdapat dalam
tubuh pria maupun wanita memicu
timbulnya jerawat dengan
merangsang kelenjar minyak
(sebaceous gland) untuk
memproduksi minyak kulit (sebum)
secara berlebihan.
* Kelenjar minyak yang hiperaktif
* Bakteri di pori-pori kulit
* Iritasi kulit atau karena garukan
* Anabolic steroid
* Pil pengontrol kelahiran / pil KB,
namun banyak wanita mengalami
penurunan munculnya jerawat
semasa pemakaian pil
* Berada dalam lingkungan dengan
kadar chlorine yang tinggi, terutama
chlorinated dioxins, yang
menyebabkan jerawat serius yang
disebut Chloracne
PENGOBATAN UNTUK JERAWAT
OBAT-OBAT TOPICAL
1. Benzoil peroxide
benzoil peroxide merupakan
antimikroba yang efektif untuk jenis
jerawat ringan sampai sedang.
Diberikan sehari 1 – 2 kali secara
topical (pemakaian luar).
2. Asam azelaic
sebagai antimikroba untuk acne
vulgaris.
3. Klindamisin
Klindamisin dalam bentuk cair, gel,
krim atau oral efektif untuk jerawat
dengan peradangan. Memiliki efek
antibakteri yang efektif terhadap
kuman Propionibacterium acnes,
sehingga sesuai dengan indikasinya
untuk pengobatan jerawat.
4. Tretinoin
tretinoin adalah asam vitamin A yang
digunakan untuk pengobatan
jerawat dengan komedo tertutup
atau terbuka. Tetapi pasien perlu hati-
hati karena menimbulkan kemerahan
dan pengelupasan kulit pada awal
terapi. Tersedia dalam bentuk topical
ataupun oral.
5. Asam salisilat, Resorsinol dan
Sulfur.
Asamsalisilat, resorsinol dan sulfur
adalah keratolitik dan mempunyai
daya antiseptik. Kombinasi ketiga
obat ini sangat sinergis untuk
pengobatan jerawat.
OBAT-OBAT ORAL
• ANTIBIOTIKA ORAL
Antibiotika oral efektif dan relative
aman untuk jerawat dengan
peradangan.
 Tetrasiklin dan derivatnya,
klindamisin, eritromisin dan
trimetoprim-sulfametoksasol
mengurangi persentase asam lemak
bebas di permukaan kulit yang
berlemak dan menurunkan jumlah
bakteri P. acnes
• KONTRASEPSI ORAL
Ortho Tri cyclen telah disetujui oleh
FDA untuk jerawat yang tidak
menghasilkan respon dengan
pemakaian obat topical. Produk
trifasik yang mengandung etinil
estradiol 0,035 mg, dan meningkatkan
dosis norestimate, 0.180, 0.215, 0.250
mg. kombinasi tersebut
meningkatkan sex hormone-binding
globulin (SHBG)
• ISOTRETINOIN
Isotretinoin menurunkan produksi
sebum dan menghambat
peradangan.
Beberapa cara mencegah jerawat :
1. Rajin mencuci muka. Tapi janganasal
cuci muka. Basuh juga bagian leher
dan jidat setidaknya 2 kali seminggu.
Pijat wajah Anda dengan gerakan
memutar dan basuh menggunakan
air hangat.
2. Tambahkan juga obat jerawat.
Anda mungkin harus mencoba
beberapa macam obat sebelum
akhirnya menemukan produk yang
cocok dengan kulit wajah. Biasanya
produk ini dipasarkan dengan
kemasan dan harga yang berfariasi.
Ingat! Mahal tak menjamin produk
tersebut cocok dan bisa mengatasi
masalah jerawat Anda.
3. Berhati-hati dengan penggunaan
produk kecantikan. Hanya gunakan
make-up, pelembab atau tabir
matahari hanya yang tanpa minyak.
Biasanya jika tertulis “nonacnegenic”
atau “noncomedogenic” di label
keterangan, produk tersebut lebih
baik.
4. Saat mengenakan produk untuk
rambut, usahakan jangan sampai
kena ke wajah. Tutupi wajah Anda
dengan handuk saat menggunakan
minyak rambut, hairspray atau
mousse. Setelah selesai mandi, jangan
lupa kembali bilas wajah Anda untuk
menghilangkan kemungkinan bekas
shampo atau conditioner tertinggal di
wajah.
5. Jangan sampai keringat, bakteri dan
kotoran menempel di wajah. ikat
rambut anda saat panas dan hindari
memakai topi dan kaca mata.
6. Sebaiknya Anda coba temui dokter
ahli. kulit jika jerawat Anda mulai
mempengaruhi percaya diri Anda.
Dokter bisa memberikan saran obat
terbaik dan bagaimana pemakaian
paling efektik.
7. Ubah pola diet Anda. Makan coklat,
permen dan makanan berminyak
dapat merubah gestur kulit Anda.
Batasi asupan junk food, dapatkan
lebih banyak vitamin dan ganti
lifestyle Anda agar lebih sehat. tidur
yang teratur, dan jangan biarkan
tubuh kekurangan cairan.
ANJURAN UNTUK PASIEN
* Jerawat tidak mencerminkan
bahwa seseorang kurang menjaga
kebersihan
* Cuci muka tidak perlu terlalu sering
dilakukan, cukup 2 kali sehari dengan
memakai sabun (bukan antiseptik).
*Jangan biarkan rambut menutupi
daerah wajah. rambut, terutama
yang ktest apaotor, dapat
memperburuk kondisi pori-pori yang
tersumbat.
* Gunakan kometik yang berbahan
dasar air.
* Pengobatan tidak membuat akne
hilang tetapi dapat membantu
mencegah kambuhnya
akne.pengobatan membutuhkan
waktu selama 1-2 minggu
* Hindari tindakan memencet atau
memecahkan jerawat karena dapat
meninggalkan bekas berupa jaringan
parut pada kulit.
* Pemaparan ringan terhadap sinar
matahari mungkin bermanfaat, tetapi
gunakan krim tabir surya non-
minyak dan hindari kondisi banyak
berkeringat.
* Asupan gizi seimbang juga
bermanfaat membantu menjaga
kesehatan kulit.
* Usahakan untuk tetap rileks. Stress
diketahui merupakan salah satu
factor penyebab timbulnya jerawat.

ANTARA XENICAL DAN APISETE DALAM PENATALAKSANAAN BERAT BADAN ATAU OBISITAS

Apisate® Tablet
(Anti-obesitas)
KOMPOSISI :
Tiap tablet Apisate yang berlapis 2
mengandung :
Dietilpropion hidroklorida
75 mg
Tiamina hidroklorida
5 mg
Nikotinamida
30 mg
Piridoksina hidroklorida
2 mg
Ribotlavina
4 mg
PEMERIAN :
Anorektika dietilpropion diformulasi
dalam pengisi khusus yang
mengontrol pelepasannya selama
waktu tidak tidur. Dietilpropion
menekan nafsu makan dan vitamin B
kompleknya mencegah terhadap
defisiensi vitamin B yang mungkin
dapat terjadi karena diet berkalori
rendah yang lama.
INDIKASI :
Apisate digunakan untuk mengontrol
obesitas karena sebab-sebab
eksogen, sebagai tambahan singkat
(beberapa minggu) dalam penurunan
berat badan berdasarkan
pembatasan kalori. Penggunaan
terbatas dari obat-obat golongan ini
harus dipertimbangkan terhadap
faktor-faktor risiko yang
berhubungan pada penggunaannya.
DOSIS :
Satu tablet ditelan utuh setiap hari
pada waktu pagi . Kasus-kasus yang
resisten, dapat menelan satu tablet
sebelum makan pagi dan satu pada
awal sore. Apisate tidak dianjurkan
untuk diberikan pada anak dibawah
usia 12 tahun.
OVER DOSIS :
Tanda-tanda overdosts akut,
termasuk ketidak tenangan, tremor,
hiperrefleksia, pernapasan cepat,
kebingungan, agresif, halusinasi,
keadaan panik. Kelelahan dan depresi
biasanya menyertai stimulasi pusat.
Efek kardiovaskular termasuk aritmia,
hipertensi, atau hipotensi dan
collapse sirkulasi. Gejala-gejala
lambung. usus seperti nausea,
muntah-muntah, diarea dan kejang-
kejang abdomen. Overdosis karena
senyawa yang farmakologik sejenis
telah menyebabkan keracunan fatal,
biasa berakhir dengan kejang
(konvulsi) dan koma. Cara mengatasi
intoksikasi Apisate akut sebagian
besar adalah simptomatik dan
termasuk pengurasan lambung dan
sedasi dengan suatu barbiturat.
Pengalaman dengan hemodialisa atau
dialisa peritoneal tidak cukup untuk
dianjurkan dalam hal ini. Phentolamine
(Regitine*) I.V. telah dianjurkan,
dengan dasar farmakologik untuk
kemungkinan terjadinya hipertensi
akut yang hebat, bila hal ini
mempersulit overdosis Apisate.
KONTRA INDIKASI :
Apisate adalah kontraindikasi dalam
kasus-kasus arteriosklerosis lanjut,
hiperthiroidisme, hipersensitivitas
atau idiosinkrasi yang diketahui
terhadap amina simpatomimetika
atau Iain-Iain zat aktif (vitamin B
komplek), glaukoma, keadaan agitasi,
pasien yang mempunyai riwayat
penyalahgunaan obat selama atau
dalam waktu 14 hari setelah
penggunaan penghambat monoamin
oksidase (dapat terjadi krisis
hipertensi).
PERINGATAN :
Jika terjadi toleransi, jangan
melampaui dosis yang dianjurkan
dalam usaha memperbesar
khasiatnya. Sebaiknya penggunaan
obat dihentikan. Apisate dapat
merugikan kesanggupan kerja pasien
dalam aktivitas-aktivitas berbahaya
seperti menjalankan mesin atau
mengendarai kendaraan bermotor,
karena itu pasien harus diberi
peringatan seperlunya.
Ketergantungan pada obat :
Apisate mempunyai beberapa
persamaan kimia dan farmakologik
dengan amfetamin dan Iain-Iain obat
stimulant sejenis yang telah sering
kali disalahgunakan. Kadang-kadang
ada laporan bahwa orang yang
tergantung pada
amfetamin,kemudian secara kronis
menyalahgunakan dietilpropion.
Kemungkinan penyalahgunaan harus
diingat bila menilai keinginan untuk
memakai obat sebagai bagian dari
program pengurangan berat badan .
Penyalahgunaan amfetamin dan
obat-obat sejenis dapat dihubungkan
dengan bermacam-macam derajat
ketergantungan psikologis dan
ketidakadaan fungsi sosial, yang
dalam hal obat-obat tertentu dapat
gawat. Ada laporan-laporan pasien
telah memperbesar dosis sampai
beberapa kali yang dianjurkan.
Penghentian tiba-tiba setelah
penggunaan dosis tinggi yang lama
menyebabkan kelesuan yang hebat
dan depresi mental; perubahan-
perubahan juga terlihat pada EEG
tidur. Tanda-tanda intoksikasi kronis
dengan obat-obat anorexia termasuk
dermatosis yang hebat, insomnia
nyata mudah marah, hiperaktif dan
perubahan kepribadian. Tanda yang
paling hebat dari intoksikasi kronis
adalah psichosis yang secara klinis
tak dapat dibedakan dari skizofrenia.
Penggunaan dalam kehamilan :
Walaupun pengamatan reproduktif
pada tikus dan manusia tidak
menunjukkan efek yang
bertentangan, penggunaan Apisate
oleh wanita hamil atau dapat menjadi
hamil dibutuhkan pertimbangan
antara keuntunqan dan risiko yang
dapat terjadi.
Penggunaan pada anak-anak :
Apisate tidak dianjurkan untuk
digunakan pada anak-anak dibawah
usia 12 tahun.
PERHATIAN :
Harus diperhatikan dalam pemberian
Apisate pada pasien hipertensi atau
penyakit kardiovaskular
simptomatik, termasuk aritmia,
Apisate tidak boleh diberikan kepada
pasien dengan hipertensi berat.
Kebutuhan insulin pada diabetes
meilitus dapat diubah sehubungan
dengan penggunaan Apisate dan
program diet yang bersamaan
Apisate dapat mengurangi efek
hipotensif dari guanethidine . Jumlah
terkecil yang dapat diberikan harus
ditulis atau pada suatusaat untuk
mengurangi kemungkinan dosis
berlebih, Laporan-laporan
menyatakan bahwa Apisate dapat
menambah kejang-kejang (konvulsi)
pada beberapa penderita epilepsi.
Karenanya penderita epilepsi yang
mendapat Apisate harus diawasi
dengan hati-hati. Penggunaan dosis
atau penghentian Apisate mungkin
diperlukan.
REAKSI-REAKSI TAK DIKEHENDAKI :
Dalam penggunaan klinik yang benar
Apisate dapat diterima dengan baik
Tetapi sejumlah reaksi tak
dikehendaki telah muncul dalam
literatur dietilpropion diantaranya:
Kardiovaskular: Palpitasi, takikardia,
naiknyatekanan darah, nyeri
prekardial Aritmia. Suatu laporan
publikasi menguraikan perubahan-
perubahan gelombang T pada EKG
dan seorang pna sehat setelah makan
dietilpropion hidroklorida. Susunan
syaraf pusat: Overstimulasi,
kegugupan, ketidaktenangan, pening
sangat gugup, insomnia, gelisah,
eforia, depresi, disforia, tremor,
midriasis, lesu malaise sakit kepala,
episode psikotik jarang terjadi pada
dosis yang dianjurkan Pada beberapa
penderita epileptik telah dilaporkan
episode konvulsi yang bertambah
Saluran cerna ( didalam perut): Mulut
kering, rasa tak enak, nausea, muntah
rasa tidak enak di abdomen, diarea,
konstipasi, Iain-Iain gangguan
saluran cerna Allergik: urtikaria, kulit
merah, ekimosis, eritema, Endokrin :
Impotensi, perubahan libido,
ginekomastia, kekacauan haid. Sistim
hematopoitik: Depresi sumsum
tulang, agranulositosis, leukopenia
Macam-macam : bermacam-macam
reaksi tak dikehendaki telah
dilaporkan oleh dokter-dokter. Ini
termasuk keluhan-keluhan seperti
dispnea, rambut rontok nyeri otot
disuna, bertambahnya keringat dan
poliuria.

RELAKSASI PADA NYERI OTOT SYARAF

OBAT RELAKSAN OTOT
Obat relaksan otot adalah obat yang
digunakan untuk melemaskan otot
rangka atau untuk melumpuhkan
otot. Biasanya digunakan sebelum
operasi untuk mempermudah suatu
operasi atau memasukan suatu alat
ke dalam tubuh.
Obat relaksan otot yang beredar di
Indonesia terbagi dalam dua
kelompok obat yaitu obat pelumpuh
otot dan obat pelemas otot yang
bekerja sentral.
Berikut pembagiannya:
1. Obat pelumpuh otot
Jenis obat pelumpuh otot ini
yang beredar di pasaran
hanya golongan penghambat
transmisi neuromuskular.
Golongan ini terbagi dalam
dua;
a. Obat penghambat
kompetitif
Pancurunium
(Pankuronium),
Vecoronium
(Vekorunium),
Atracurium
(Atrakurium), dan
Rocuronium
(Rokuronium).
Obat penghambat
kompetitif merupakan
aminosteroid non-
depolarisasi.
Sehingga obat
golongan ini tidak
menimbulkan stimulasi
awal pada otot sebelum
otot normal kembali.
Obat pelumpuh otot
golongan ini biasa
digunakan untuk
mempermudah
pemasangan intubasi
endotracheal dan
membuat relaksasi pada
otot rangka sebelum
operasi atau
pemasangan alat bantu
nafas.
Berawal dari penelitian
terhadap racun panah
suku indian, kurare oleh
Claude Bernard yang
menyimpulkan tempat
kerja kurare bukan di
syaraf pusat tetapi di
sambungan saraf -otot.
Dari sintesa kurare
didapatkan zat aktifnya
yaitu d-Tubokurarin.
Dari hasil penelitian
lebih lanjut didapat
Pancuronium yang 5
kali lebih kuat daripada
d-Tubokurari, dengan
efek kardiovaskuler
dan pelepasan histamin
yang lebih rendah.
Vecoronium sama atau
sedikit lebih kuat dari
Pancuronium, dengan
efek kardiovaskuler
yang lebih rendah lagi.
Sedangkan Atracurium
merupakan pelumpuh
otot sintetik dengan
masa kerja sedang.
Potensinya 3-4 kali lebih
rendah daripada
Pancuronium.
b. Obat penghambat
secara depolarisasi
persisten;
succinylcholine
(suksinilkolin).
Berbeda dengan
dengan penghambat
kompetitif,
Succinylcholine
menghambat dengan
cara menimbulkan
depolarisasi persisten
pada lempeng akhir
saraf, karena
Succinylcholine bekerja
sebagai agonis ACh
(Asetilkolin) tetapi tidak
segera dipecah seperti
halnya dengan ACh.
Succinylcholine
mempunyai perbedaan
penting dengan obat
pelumpuh otot yang
lain dalam kecepatan
dan lama kerjanya.
Dengan sifatnya ini,
derajat relaksasi otot
rangka dapat diubah
dalam ½ - 1 menit
setelah pengubahan
kecepatan infus. Setelah
penghentian infus, efek
relaksasi hilang dalam 5
menit.
Semua pelumpuh otot
adalah senyawa
amoniumkuarterner
maka tidak
menimbulkan efek
sentral karena tidak
dapat menembus
sawar darah otak.
2. Obat pelemas otot yang
bekerja sentral
Baclofen (Baklofen) dan
Chlorzoxazone (Klorzoksazon)
a. Baclofen
Baclofen merupakan
agonis reseptor GABA -
ergik, tidak berefek
langsung pada
sambungan saraf-otot,
tetapi mengurangi
transmisi monosinaptik
maupun polisinaptik di
Medula Spinalis. Tempat
kerjanya diduga
presinaptik pada
reseptor GABA-B.
Baclofen mengatasi
sebagian komponen
spasitisitas spinal;
spasme fleksor dan
ektensor yang
involuntier terutama
akibat lesi spinal.
Efektivitas pada
kejang/spasme
sehubungan dengan
Multipel Sklerosis kira-
kira 65 %. Perbaikan
tidak tuntas tetapi
bermakna yaitu
berkurangnya
penderitaan, lebih
mandiri dalam
mengurus diri, kurang
terganggu tidur dan
meningkatnya
kemampuan latihan
fisik.
b. Chlorzoxazone
Chlorzoxazone efektif
untuk mengurangi
gejala nyeri akut otot
rangka bila diberikan
bersamaan dengan
istirahat, terapi fisik dan
tindakan lainnya.
Chlorzoxazone diduga
dapat menyebabkan
gangguan fungsi hati
berupa ikterus. Gejala
efek samping lainnya
adalah sakit kepala,
gangguan sistem cerna
dan reaksi alergi.
3. Golongan lainnya
Clostridium botulinum toxin,
Tizanidine, dan Epirisone HCl
Clostridium botulinum adalah
bakteri yang menghasilkan
toxin botulin yang digunakan
untuk persiapan operasi
botox, digunakan untuk
melumpuhkan otot tertentu
sehingga menghilangkan
keriput sementara. Juga
digunakan untuk mengobati
rasa nyeri yang parah di wajah
yang disebabkan oleh
Trigeminal Neuralgia.
Eperisone bekerja dengan
merelaksasi kedua otot rangka
maupun otot halus vaskuler,
dan menyebabkan beberapa
efek seperti mereduksi
myotonia, meningkatkan
sirkulasi darah dan menekan
refleks rasa sakit.
Eperisone mencegah lingkaran
setan myotonia dengan
mengurangi rasa sakit, iskemia
dan hipertonia pada otot
rangka, juga menghilangkan
kekakuan dan kejang, dan
memperbaiki gerakan otot.
Eperisone juga memperbaiki
rasa pusing dan tinitus (kuping
berdenging) yang
berhubungan dengan
kerusakan cerebovaskuler
atau cervical spondylosis.
Eperisone relatif kurang
menyebabkan sedasi
dibanding obat pelemas otot
lainnya. Eperisone juga
memperbaiki gerakan otot
yang berlebihan pada otot
atas dan bawah tanpa
menghilangkan kekuatan otot.
Tizanidine adalah relaksan otot
digunakan untuk membantu
relaksasi pada otot tertentu
pada tubuh. Tizanidine
mengobati kejang dan
memperbaiki gerakan otot
yang disebabkan masalah
medis seperti Multiple Sclerosis
atau cedera tulang belakang.
Tizanidine adalah relaksan otot
dengan aksi cepat yang
bekerja dengan menghambat
sinyal saraf tertentu pada
simpul di otak (Agonis alfa
adrenergik)

RELAKSASI PADA NYERI OTOT SYARAF

OBAT RELAKSAN OTOT
Obat relaksan otot adalah obat yang
digunakan untuk melemaskan otot
rangka atau untuk melumpuhkan
otot. Biasanya digunakan sebelum
operasi untuk mempermudah suatu
operasi atau memasukan suatu alat
ke dalam tubuh.
Obat relaksan otot yang beredar di
Indonesia terbagi dalam dua
kelompok obat yaitu obat pelumpuh
otot dan obat pelemas otot yang
bekerja sentral.
Berikut pembagiannya:
1. Obat pelumpuh otot
Jenis obat pelumpuh otot ini
yang beredar di pasaran
hanya golongan penghambat
transmisi neuromuskular.
Golongan ini terbagi dalam
dua;
a. Obat penghambat
kompetitif
Pancurunium
(Pankuronium),
Vecoronium
(Vekorunium),
Atracurium
(Atrakurium), dan
Rocuronium
(Rokuronium).
Obat penghambat
kompetitif merupakan
aminosteroid non-
depolarisasi.
Sehingga obat
golongan ini tidak
menimbulkan stimulasi
awal pada otot sebelum
otot normal kembali.
Obat pelumpuh otot
golongan ini biasa
digunakan untuk
mempermudah
pemasangan intubasi
endotracheal dan
membuat relaksasi pada
otot rangka sebelum
operasi atau
pemasangan alat bantu
nafas.
Berawal dari penelitian
terhadap racun panah
suku indian, kurare oleh
Claude Bernard yang
menyimpulkan tempat
kerja kurare bukan di
syaraf pusat tetapi di
sambungan saraf -otot.
Dari sintesa kurare
didapatkan zat aktifnya
yaitu d-Tubokurarin.
Dari hasil penelitian
lebih lanjut didapat
Pancuronium yang 5
kali lebih kuat daripada
d-Tubokurari, dengan
efek kardiovaskuler
dan pelepasan histamin
yang lebih rendah.
Vecoronium sama atau
sedikit lebih kuat dari
Pancuronium, dengan
efek kardiovaskuler
yang lebih rendah lagi.
Sedangkan Atracurium
merupakan pelumpuh
otot sintetik dengan
masa kerja sedang.
Potensinya 3-4 kali lebih
rendah daripada
Pancuronium.
b. Obat penghambat
secara depolarisasi
persisten;
succinylcholine
(suksinilkolin).
Berbeda dengan
dengan penghambat
kompetitif,
Succinylcholine
menghambat dengan
cara menimbulkan
depolarisasi persisten
pada lempeng akhir
saraf, karena
Succinylcholine bekerja
sebagai agonis ACh
(Asetilkolin) tetapi tidak
segera dipecah seperti
halnya dengan ACh.
Succinylcholine
mempunyai perbedaan
penting dengan obat
pelumpuh otot yang
lain dalam kecepatan
dan lama kerjanya.
Dengan sifatnya ini,
derajat relaksasi otot
rangka dapat diubah
dalam ½ - 1 menit
setelah pengubahan
kecepatan infus. Setelah
penghentian infus, efek
relaksasi hilang dalam 5
menit.
Semua pelumpuh otot
adalah senyawa
amoniumkuarterner
maka tidak
menimbulkan efek
sentral karena tidak
dapat menembus
sawar darah otak.
2. Obat pelemas otot yang
bekerja sentral
Baclofen (Baklofen) dan
Chlorzoxazone (Klorzoksazon)
a. Baclofen
Baclofen merupakan
agonis reseptor GABA -
ergik, tidak berefek
langsung pada
sambungan saraf-otot,
tetapi mengurangi
transmisi monosinaptik
maupun polisinaptik di
Medula Spinalis. Tempat
kerjanya diduga
presinaptik pada
reseptor GABA-B.
Baclofen mengatasi
sebagian komponen
spasitisitas spinal;
spasme fleksor dan
ektensor yang
involuntier terutama
akibat lesi spinal.
Efektivitas pada
kejang/spasme
sehubungan dengan
Multipel Sklerosis kira-
kira 65 %. Perbaikan
tidak tuntas tetapi
bermakna yaitu
berkurangnya
penderitaan, lebih
mandiri dalam
mengurus diri, kurang
terganggu tidur dan
meningkatnya
kemampuan latihan
fisik.
b. Chlorzoxazone
Chlorzoxazone efektif
untuk mengurangi
gejala nyeri akut otot
rangka bila diberikan
bersamaan dengan
istirahat, terapi fisik dan
tindakan lainnya.
Chlorzoxazone diduga
dapat menyebabkan
gangguan fungsi hati
berupa ikterus. Gejala
efek samping lainnya
adalah sakit kepala,
gangguan sistem cerna
dan reaksi alergi.
3. Golongan lainnya
Clostridium botulinum toxin,
Tizanidine, dan Epirisone HCl
Clostridium botulinum adalah
bakteri yang menghasilkan
toxin botulin yang digunakan
untuk persiapan operasi
botox, digunakan untuk
melumpuhkan otot tertentu
sehingga menghilangkan
keriput sementara. Juga
digunakan untuk mengobati
rasa nyeri yang parah di wajah
yang disebabkan oleh
Trigeminal Neuralgia.
Eperisone bekerja dengan
merelaksasi kedua otot rangka
maupun otot halus vaskuler,
dan menyebabkan beberapa
efek seperti mereduksi
myotonia, meningkatkan
sirkulasi darah dan menekan
refleks rasa sakit.
Eperisone mencegah lingkaran
setan myotonia dengan
mengurangi rasa sakit, iskemia
dan hipertonia pada otot
rangka, juga menghilangkan
kekakuan dan kejang, dan
memperbaiki gerakan otot.
Eperisone juga memperbaiki
rasa pusing dan tinitus (kuping
berdenging) yang
berhubungan dengan
kerusakan cerebovaskuler
atau cervical spondylosis.
Eperisone relatif kurang
menyebabkan sedasi
dibanding obat pelemas otot
lainnya. Eperisone juga
memperbaiki gerakan otot
yang berlebihan pada otot
atas dan bawah tanpa
menghilangkan kekuatan otot.
Tizanidine adalah relaksan otot
digunakan untuk membantu
relaksasi pada otot tertentu
pada tubuh. Tizanidine
mengobati kejang dan
memperbaiki gerakan otot
yang disebabkan masalah
medis seperti Multiple Sclerosis
atau cedera tulang belakang.
Tizanidine adalah relaksan otot
dengan aksi cepat yang
bekerja dengan menghambat
sinyal saraf tertentu pada
simpul di otak (Agonis alfa
adrenergik)

Selasa, 03 November 2009

STANDART OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) 'PELAYANAN RESEP_PEMESANAN OBAT_PENERIMAAN OBAT'

STANDARS OPERATIONAL PROSEDUR
(SOP)
PELAYANAN RESEP
1.Penerimaan Resep
a.Pemeriksaan Resep (Skrining Resep)
Memeriksa keabsahan resep,
meliputi nama dan alamat dokter, no
SIP, serta tanda tangan / paraf
dokter
Memeriksa kelengkapan resep,
meliputi tanggal resep, nama dan
alamat pasien, umur serta berat
badan
Analisa rasionalitas resep, meliputi
nama obat, potensi, dosis dan
jumlah yang diminta, cara
pembuatan serta aturan pakai. Bila
kurang jelas atau ragu-ragu, maka
perlu dikonfirmasikan dengan
penulis resep
b.Pemeriksaan Ketersediaan Obat
Untuk resep racikan, hitung dahulu
jumlah obat yang dibutuhkan
Jika obat tidak tersedia / habis, maka
hendaknya pasien diberi alternatif
dengan obat yang mempunyai
kandungan yang sama dengan nama
dagang yang berbeda
c.Pemberian Harga
2.Peracikan Resep
Resep diteliti sekali lagi untuk
memastikan bahwa perhitungan
dosis sudah benar
Obat dipersiapkan dan diracik sesuai
dengan permintaan yang tertulis di
resep
Setelah diracik, beri etiket dan
bungkus dengan plastik
Buatlah copi resep jika memang
diperlukan atau pasien memintanya
3.Penyerahan Resep
Sebelum diserahkan, dilakukan
pemeriksaan sekali lagi untuk
memastikan obat dan etiket yang
diberikan telah sesuai dengan resep
Obat diserahkan kepada pasien
dengan menjelaskan tentang aturan
pemakaian dan kegunaannya serta
hal-hal lain yang dianggap perlu
Resep yang sudah dikerjakan
kemudian diparaf dan dan disimpan
STANDART OPERATIONAL PROSEDUR
PENGADAAN / PEMESANAN OBAT
1.Pemesanan obat dilakukan pada
PBF yang resmi
2.Pemesanan obat menggunakan
Surat Pesanan (SP) rangkap 2, lembar
yang asli diberikan kepada sales
sedang salinannya disimpan sebagai
arsip
3.Untuk pemesanan obat-obat
narkotika dan psikotropika
menggunakan SP khusus
4.Jumlah dan jenis obat yang dipesan
harus disesuaikan dengan kebutuhan
5.SP ditandatangani oleh Apoteker
dan diberi stempel apotek
STANDART OPERATIONAL PROSEDUR
PENERIMAAN OBAT
1.Periksa keabsahan faktur meliputi
nama dan alamat PBF serta tanda
tangan penanggung jawab dan
stempel PBF
2.Mencocokkan faktur dengan obat
yang dating melliputi jenis dan
jumlah serta no batch sediaan
3.Memeriksa kondisi fisik obat
meliputi kondisi wadah dan sediaan
serta tanggal kadaluarsa. Bila rusak
maka obat dikembalikan dan minta
diganti
4.Setelah selesai diperiksa, faktur
ditandatangani dan diberi tanggal
serta distempel. Faktur yang asli
diserahkan kepada sales sedang
salinan faktur disimpan oleh apotek
sebagai arsip

STUDY KELAYAKAN APOTEK "GUBERNURSURYO" GRESIK

apotek gubernur suryo
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan anugerah
Tuhan yang sangat berharga bagi
manusia. Karena dengan keadaan
yang sehat, manusia dapat
melakukan aktivitas di dalam
kehidupannya. Memang, kesehatan
bukanlah segalanya, tetapi tanpa
kesehatan segalanya tiada artinya.
Oleh karena itu hendaknya manusia
selalu memelihara kesehatannya.
Dewasa ini, masalah kesehatan
menjadi salah satu perhatian utama
bagi masyarakat. Banyaknya kasus
mengenai berbagai penyakit yang
timbul membuat masyarakat lebih
memperhatikan masalah kesehatan.
Jika semula kebutuhan akan
kesehatan lebih dititikberatkan pada
upaya penyembuhan, kini telah
berangsur-angsur berkembang
menuju upaya kesehatan yang
menyeluruh, yakni berupa upaya
peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Adanya perubahan pandangan
masyarakat akan kebutuhan
kesehatan tersebut, menuntut peran
serta yang lebih besar bagi para
tenaga kesehatan untuk
mewujudkan tercapainya derajat
kesehatan yang optimal. Farmasis,
sebagai salah satu tenaga kesehatan
diharapkan ikut berperan serta
terutama mengenai masalah obat dan
perbekalan kesehatan. Peran serta
farmasis ini dapat dilakukan di
berbagai bidang / sarana kesehatan,
salah satunya adalah di apotek.
Apotek merupakan tempat
dilakukannya pekerjaan kefarmasian
dan penyaluran sediaan farmasi dan
perbakalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat. Pekerjaan kefarmasian
yang dimaksud dalam hal ini adalah
penjaminan mutu sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan lainnya, yang
dimulai dari proses pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian obat
termasuk juga pelayanan obat atas
resep dokter dan pelayanan
informasi oabt.
Peran serta apotek dapat
ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek
pelayanan kefarmasian dan aspek
manajerial apotek. Aspek pelayanan
kefarmasian berkaitan dengan
pelayanan kesehatan yang diberikan
apotek kepada masyarakat.
Sedangkan aspek manajerial berkaitan
dengan pengelolaan apotek sehingga
apotek dapat terus tumbuh dan
berkembang.
Dalam hal aspek manajerial
apotek, selain masalah pengelolaan
administrasi dan keuangan yang baik,
masalah pemilihan lokasi berdirinya
apotek juga menjadi hal yang harus
diperhatikan. Karena pemilihan lokasi
apotek dapat menentukan
perkembangan suatu apotek . Suatu
apotek hendaknya berdiri di tempat
yang banyak di ketahui oleh
masyarakat atau dekat dengan
sarana pelayanan publik, misalnya di
dekat pasar, terminal, rumah sakit dan
sebagainya. Selain itu apotek juga
harus mudah di jangkau dan di akses
oleh masyarakat sebagai konsumen
apotek.
Mengingat keberadaan Apotek
”Gubernur Suryo” selama ini yang
kurang mudah di akses dan diketahui
publik, maka dengan berbagai
pertimbangan, akhirnya
dilakukannlah perpindahan lokasi
Apotek ”Gubernur Suryo”, yang
semula berada di Jl. Gubernur Suryo
Sub Terminal Stand No 30-32 menjadi
Jl. Gubernur Suryo No 28 Gresik.
Pemilihan lokasi Apotek yang baru ini
didasarkan atas pertimbangan letak
apotek yang dekat dengan sarana
publik seperti pasar, terminal dan mal.
Selain itu lokasi tersebut juga dapat
dengan mudah diketahui dan di akses
oleh masyarakat mengingat letaknya
yang dekat dengan jalan raya.
Dengan demikian diharapkan Apotek
“Gubernur Suryo” dapat memberikan
kontribusi terhadap kebutuhan
masyarakat akan kebutuhan obat
dan perbekalan kesehatan serta
dapat berkembang menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
2. Visi Apotek
Apotek “Gubernur Suryo”
diharapkan menjadi sebuah unit
pelayanan kesehatan yang
terpercaya bagi masyarakat dengan
memberikan pelayanan yang
bermutu dan menyediakan obat dan
perbekalan kesehatan yang lengkap
dengan harga yang terjangkau.
1. Misi Apotek
1. Apotek “Gubernur Suryo”
merupakan sarana pendistribuasian
sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan yang terjamin mutunya
denagn harga yang terjangkau bagi
masyarakat.
2. Menjadikan Apotek “Gubernur Suryo”
sebagai tempat pelayanan
kefarmasian yang berdasarkan
prinsip Pharmaceutical Care
3. Menjadikan Apotek “Gubernur Suryo”
sebagai rujukan bagi masyarakat
dalam memperoleh pelayanan dan
informasi obat
4. Menjadikan Apotek “Gubernur Suryo”
sebagai unit usaha yang dapat terus
tumbuh dan berkembang sehingga
dapat memberikan kesejahteraan bagi
anggotanya.
4. Tujuan Apotek
1. Tujuan Umum
Apotek “Gubernur Suryo”
merupakan sarana kesehatan yang
menjadi tempat pengabdian profesi
bagi farmasis sekaligus sebagai unit
usaha dengan memberikan jaminan
mutiu terhadap pelayanan
kefarmsain yang berdasarkan
pharmaceutical care
1. Tujuan Khusus
1. Apotek “Gubernur Suryo” sebagai
sarana pengabdian profesi apoteker
dimana dilakuakan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran
perbekalan farmasi kepada
masyarakat baik melalui resep
maupan swamedikasi secara tepat
dan terjamin kualitasnya.
2. Apotek “Gubernur Suryo” sebagai
wadah dalam praktek pharmaceutical
care demi kesejahteraan pasien
dengan menggunakan rasionalitas
penggunaan obat (tepat, aman,
efektif dan terjangkau) dalam
pelayanan demi peningkatan kualitas
hidup pasien.
3. Apotek “Gubernur Suryo” sebagai
sarana yang dapt ikut serta
meningkatan kesadaran dan
pemahaman masyarakat tentang
penggunaan obat dan perbekalan
farmasi lainnya secara rasional yang
aman, tepat dan cost effective.
4. Apotek “Gubernur Suryo” sebagai
tempat berwirausaha dan
mengembangkan usaha.
5. Manfaat Pendirian Apotek
Pendirian Apotek “Gubernur Suryo
diharapkan dapat memberikan
manfaat antara lain :
1. Aktualisasi profesi farmasi di
masyarakat dengan melakukan
pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran perbekalan farmasi
kepada masyarakat.
2. Peningkatan kesejahteraan pasien
melalui praktek pharmaceutical care
dengan mengutamakan rasionalitas
penggunaan obat (tepat, efektif,
aman dan terjangkau) dalam
pelayanannya.
3. Peningkatan kesadaran dan
pemahaman masyarakat tentang
penggunaan obat dan perbekalan
farmasi lainnya.
4. Tersediaanya obat dan perbekalan
farmasi lainnya yang terjamin mutu
dan kualitasnya dengan harga yang
terjangkau.
5. Sebagai wadah berwirausaha untuk
pencapaian kesejahteraan dan
tumbuh kembang apotek.
2.1 Studi Kelayakan
Sebelum suatu apotek
mengalami perpindahan lokasi atau
tempat, perlu dilakukan studi
kelayakan terlebih dahulu untuk
menganalisa apakah lokasi Apotek
yang baru cukup layak atau mampu
bertahan dan memberi keuntungan
secara bisnis yang lebih baik
dibandingkan dengan keberadaan
apotek di lokasi sebelumnya.
Dalam hal pemilihan lokasi
apotek yang baru hendaknya
mempertimbangkan keadaan sekitar,
misalnya adanya sarana kesehatan
baik rumah sakit ataupun praktek
dokter. Selain itu hendaknya dipilih
daerah yang dekat dengan pusat
keramaian seperti pasar atau terminal
dan juga pemukiman penduduk.
Diharapkan dengan lokasi yang
strategis, apotek dapat berkembang
dengan baik.
Selain itu faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam studi
kelayakan antara lain :
1. Product
Apotek ”Gubernur Suryo”
merupakan bidang usaha yang
menghasilkan produk dan jasa yang
saling terkait. Apotek ”Gubernur
Suryo” berusaha menyediakan
produk yang terjamin kualitasnya
selain juga memberikan pelayanan
berupa konseling dan informasi
mengenai obat dan perbekalan
farmasi lainnya kepada masyarakat.
Dalam usaha menyediakan
produk, perlu dipertimbangkan
kebutuhan masyarakat sekitar yang
didasarkan pada pola penyakit yang
terjadi, musim yang mempengaruhi
perkembangan suatu penyakit, iklan
yang sedang marak atau juga
kebutuhan masyarakat pada waktu-
waktu tertentu.
Dengan melakukan
evaluasi terhadap kondisi Apotek
”Gubernur Suryo” selama ini, dapat
diketahui percepatan perputaran
obat dan perbekalan farmasi yang
ada. Hal ini dapat dijadikan
pertimbangan mengingat lokasi
Apotek ”Gubernur Suryo” yang baru
tidak terlalu jauh dari lokasi
sebelumnya. Berdasarkan hasil
evaluasi, dapat diketahui pola
penyakit masyarakat sekitar atau
konsumen Apotek ”Gubernur Suryo”
adalah
infeksi pernapasan saluran akut
(ISPA)
diabetes mellitus
hipertensi
allergi
kolesterol dan asam urat
2. Price
Apotek ”Gubernur Suryo”
berusaha memberikan harga yang
wajar dan terjangkau oleh
masyarakat. Harga ini sangat
berperan dalam menarik minat
masyarakat untuk membeli obat di
apotek, apalagi mengingat bahwa di
dekat Apotek ”Gubernur Suryo” juga
terdapat apotek lain. Hal-hal yang
menjadi pertimbangan dalam
penentuan harga di Apotek
”Gubernur Suryo” antara lain :
tingkat ekonomi masyarakat
harga pembelian obat
beban usaha apotek
harga obat di apotek lain
3. Place
Lokasi sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup suatu apotek. Apotek
Gubernur Suryo berada di Jl.
Gubernur Suryo No. 28 Gresik.
Berdasarkan survey yang telah
dilakukan, dapat diketahui kondisi di
sekitar apotek, yaitu :
1. Lokasi Apotek
Berada di kelurahan Tlogopojok
Gresik
Jumlah penduduk ± 1500 KK
Pekerjaan penduduk : - Pedagang 40
%
- Karyawan, bururh
pabrik / PNS 25 %
- Wiraswasta 20 %
- Dll 15 %
1. Letak Apotek dengan Sarana
kesehatan
Puskesmas nelayan ± 250 m
Klinik dan laboratorium Syifa ± 30 m
Apotek Al Wardah ± 30 m
Praktek dokter Sri Hartatik
Praktek dokter Eni
Praktek dokter Singgih
Praktek dokter M. Rusydi
1. Letak Apotek dengan sarana publik
Di depan mall Ramayana
Di depan kompleks ruko Multi Sarana
Plasa
Sebelah barat Terminal Gubernur
Suryo Gresik
Pasar kota Gresik ± 200 m
Pasar baru Gresik ± 100 m
SD Tlogopojok ± 150 m
Pondok Pesantren Hidayatur Rohmah
± 150 m
4. Promotion
Promosi merupakan cara
untuk memperkenalkan apotek
kepada masyarakat. Karena Apotek
”Gubernur Suryo” bukanlah suatu
apotek yang baru berdiri, maka
keberadaan Apotek ”Gubernur
Suryo” sudah diketahui banyak
orang. Akan tetapi promosi tetap
diperlukan agar masyarakat
mengetahui keberadaan apotek yang
baru. Cara-cara yang ditempuh
Apotek ”Gubernur Suyo” dalam
melakukan promosi antara lain :
Membuat papan nama apotek
Membuat pemberitahuan tentang
perpindahan lokasi apotek
Menyebarkan leaflet kepada
masyarakat sekitar
1. Personel
Sumber daya manusia
merupakan salah satu modal penting
dalam pengelolaan apotek. Pemilihan
SDM yang ramah, tanggap dan ahli
dibidangnya serta bertanggung
jawab dapat mendukung
keberhasilan apotek. Penentuan
jumlah tenaga yang dibutuhkan,
dilakukan dengan
mempertimbangkan anggaran serta
kemampuan dalam memberikan
pelayanan. Apotek ”Gubernur Suryo”
mempunyai 4 SDM yang terdiri dari
seorang Apoteker, seorang Asisten
Apoteker dan 2 orang karyawan.
6. Proses
Proses merupakan kinerja
Apotek untuk mencapai tujuannya.
Proses ini meliputi perencanaan
pengadaan yang tepat dan efisien,
sistem administrasi yang baik,
penyimpanan dan pendistribusian
yang tepat serta pelayanan yang
bermutu, dimana semua proses
tersebut didasarkan pada Standart
Operational Prosedur (SOP).
7. Performance
Penampilan fisik suatu
apotek mempunyai peran yang
cukup besar untuk menimbulkan
kesan bagi masyarakat dan untuk
menarik minat masyarakat untuk
masuk dan membeli kebutuhan
perbekalan kefarmasian. Oleh karena
itu Apotek ”Gubernur Suryo”
berusaha untuk menampilkan
performance yang menarik bagi
masyarakat, antara lain dengan :
Ruang tunggu yang nyaman
Tempat pelayanan yang nyaman
Desain penataan obat yang menarik
pasien
Kebersihan yang terjaga
Penerangan yang cukup
Adanya fasilitas penunjang, seperti
televisi dan koran / majalah
2.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan prosedur
sistematis untuk mengidentifikasi
berbagai peluang-peluang
(opportunities) dan ancaman-
ancaman (threats) dan elemen
internal untuk mengidentifikasi
kekuatan-kekuatan (strengths) dan
kelemahan-kelemahan (weaknesses).
Analisis SWOT Apotek
”Gubernur Suryo” dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Kekuatan-kekuatan (strength)
Merupakan Apotek yang sudah lama
berdiri dan dikenal masyarakat
Merupakan Apotek cabang dari
Apotek Bhirawa Anoraga
APA dan PSA merupakan penduduk di
daerah dekat dengan lokasi apotek
2. Kelemahan-kelemahan (weaknesses)
Lokasi Apotek yang baru
3. Peluang-peluang (oppotunities)
Apotek terletak di wilayah
pemukiman yang padat penduduk
Apotek terletak dekat dengan sarana
layanan publik, seperti pasar, mall dan
terminal serta dekat dengan saran
kesehatan seperti praktek dokter,
klinik dan laboratorium.
Apotek terletak di tepi jalan raya
yang mudah di akses oleh kendaraan
dan dilewati oleh kendaraan umum.
4. Ancaman-ancaman (threats)
Terdapat apotek lain yang letaknya
tidak terlalu jauh dari apotek
Dengan memahami analisis
SWOT tersebut, maka Apotek
”Gubernur Suryo” akan senantiasa
berusaha meningkatkan kualitas
pelayanan dan juga pengelolaan
apotek sehingga diharapkan dapat
terus tumbuh dan berkembang.
3.1 Bangunan
Apotek ”Gubernur Suryo”
didirikan di atas lahan dengan luas
bangunan 3,5 m x 14 m. Bangunan
tersebut terdiri dari beberapa bagian
antara lain :
1. Ruang tunggu
2. Ruang pelayanan yakni tempat
penerimaan resep, pembayaran,
penyerahan obat dan konseling
3. Ruang peracikan dan penyimpanan
obat
4. Tempat pencucian alat (wastafel)
5. Toilet
6. Musholla
Bangunan apotek dicat
dengan warna krem dengan dinding
keramik dan juga lantai keramik yang
berwarna krem.
3.2 Kelengkapan Bangunan
Sebagai sarana penunjang kegiatan di
apotek, maka apotek dilengkapi
dengan :
Sumber air bersih
Penerangan yang cukup
Alat pemadam kebakaran
Ventilasi bangunan yang baik
Sanitasi lingkungan yang baik
3.3. Identitas Apotek
Apotek ”Gubernur Suryo”
mempunyai 2 macam identitas
apotek, yaitu :
Identitas di luar, berupa neon box
Identitas di dalam, berupa papan
nama yang dipasang di ruang
tunggu
3.4 Perlengkapan dan Peralatan
Apotek
Perlengkapan yang disediakan
sebagai penunjang kegiatan apotek
antara lain :
1. Perlengkapan dan alat untuk
perbekalan farmasi, terdiri dari
Lemari kaca untuk obat-obat OTC dan
komoditas lainnya
Lemari kayu untuk menyimpan obat
Lemari khusus tempat penyimpanan
narkotika dan psikotropika
Lemari pendingin
2. Perlengkapan kegiatan administrasi
dan pelayanan
Tempat penerimaan resep dan
pembayaran
Tempat penyerahan obat dan KIE
Meja kursi untuk kegiatan administrasi
Tempat penyimpanan arsip-arsip dan
buku-buku penunjang
Tempat penyimpanan persediaan
peralatan apotek
Telepon
3. Perlengkapan dan alat peracikan
Meja dan kursi peracikan
Timbangan dan anak timbangan
Mortir dan stamper
Saringan, sudip dan kuas
4. Wadah pengemas dan pembungkus
Etiket
Kertas perkamen
Plastik pengemas dan pembungkus
5. Alat administrasi
Blanko surat pesanan obat, narkotika
dan psikotropika
Blanko salinan resep
Blanko kuitansi
Blanko kartu stok obat
Form laporan penggunaan narkotika,
psikotropika dan obat generik
Buku-buku administrasi (buku
pembelian, buku penerimaan obat,
buku pembukuan keuangan, buku
pencatatan narkotika dan
psikotropika)
6. Fasilitas penunjang
Kursi untuk ruang tunggu
Televisi dan radio
Kipas angin
7. Buku-buku penunjang
Farmakope Indonesia Edisi IV
Buku peraturan perundang-
undangan tentang apotek
ISO dan MIMS
3.5 Denah Apotek
Penataan ruang di Apotek ”Gubernur
Suryo” dilakukan sedemikian rupa
sehingga menimbulkan kesan yang
nyaman dan teratur. Adapaun denah
Apotek ”Gubernur Suryo” adalah :
3.6 Personel
Sumber daya manusia di Apotek
”Gubernur Suryo” terdiri dari 4 orang
yaitu :
1 orang Apoteker Pengelola Apotek
(APA)
Merupakan penanggung jawab
seluruh kegiatan di apotek
1 orang asisten apoteker (AA)
Membantu apoteker dalam
memberikan pelayanan
2 orang karyawan
Membantu apoteker dalam bidang
administrasi
3.7 Sediaan Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan
Apotek ”Gubernur Suryo”
menyediakan berbagai macam
sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan, antara lain :
No Sediaan
1 Obat bebas dan bebas terbatas
2 Obat keras, psikotropika dan
narkotika
3 Obat tradisional (jamu, herbal
terstandar, fitofarmaka)
4 Alat kesehatan
5 Lain-lain seperti susu, suplemen, dsb
BAB IV
ANALISA KEUANGAN
4.1 Studi Perputaran Modal (Cash
Flow) Apotek
4.1.1 Alokasi Dana Perpindahan
Apotek
a. Biaya pembelian bangunan : Rp.
42.000.000,-
b. Biaya renovasi bangunan : Rp.
12.000.000,-
c. Biaya peralatan apotek
- etalase kaca : Rp. 2.500.000,-
- kursi tunggu : Rp. 300.000,-
- neon box : Rp. 300.000,-
- lampu : Rp. 300.000,-
d. Biaya perlengkapan apotek
- kuitansi, nota, copy resep, kartu
stok, SP : Rp. 150.000,-
- etiket dan plastik pembungkus : Rp.
100.000,-
- buku-buku dan alat tulis : Rp. 50.000,-
e. Biaya perijinan : Rp. 300.000,-
f. Biaya persediaan obat : Rp.
68.000.000,-
Rp.126.000.000,-
4.1.2 Rencana Pembiayaan (1 tahun)
a. Biaya gaji tetap
- gaji apoteker : 13 x Rp. 1.200.000,- =
Rp. 15.600.000,-
- gaji AA : 13 x Rp. 500.000,- = Rp.
6.500.000,-
- gaji karyawan (2 orang) : 13 x Rp.
800.000,- = Rp. 10.400.000,-
b. Beban biaya tetap
- Biaya listrik, air, telepon : 12 x Rp.
250.000,- = Rp. 3.000.000,-
- Biaya PBB = Rp. 70.000,-
- Biaya pajak reklame = Rp. 100.000,-
- Biaya suplai apotek : 12 x Rp. 40.000,-
= Rp. 480.000,-
c. Biaya penyusutan
- Biaya penyusutan pembelian
bangunan (5 %) = Rp. 2.100.000,-
- Biaya penyusutan renovasi (5 %) =
Rp. 600.000,-
- Biaya penyusutan peralatan apotek
(20 %) = Rp. 680.000,-
- Biaya penyusutan perijinan (30 %) =
Rp. 90.000,-
Rp. 39.620.000,-
4.1.3 Perkiraan Pendapatan (1 tahun)
a. Rata-rata Pendapatan Sebelum
Pindah
- Resep masuk perhari 2 lembar @ Rp.
50.000,- = Rp. 100.000,-
- Penjualan non resep = Rp. 750.000,-
Total penjualan per hari = Rp. 850.000,-
Total penjualan selama sebulan = 30 x Rp.
850.000,-
= Rp. 25.500.000,-
Total penjualan selama setahun = 12 x Rp.
25.500.000,-
= Rp. 306.000.000,-
b. Target Pendapatan Setelah Pindah
- Resep masuk perhari 5 lembar @ Rp.
50.000, = Rp. 250.000,-
- Penjualan non resep = Rp. 1.000.000,-
Target total penjualan per hari = Rp.
1.250.000,-
Target total penjualan selama sebulan
= 30 x Rp. 1.250.000,-
= Rp. 37.500.000,-
Target total penjualan selama
setahun = 12 x Rp. 37.500.000,-
= Rp. 450.000.000,-
c. Prosentase Peningkatan
Pendapatan Apotek Sebelum dan
Sesudah Pindah
% peningkatan = (Rp. 450.000.000,- ─
Rp. 306.000.000,-) x 100%
Rp. 306.000.000
= Rp. 144.000.000,- x 100 %
Rp. 306.000.000,-
= 47 %
4.1.4 Analisa Laba
Persediaan Laba (x %) Asumsi penjualan (HJ) HB (HJ =
Resep 20 % Rp. 250.000,- Rp. 208.3
Non resep 15 % Rp. 1.000.000,- Rp. 869.5
Total Rp. 1.250.000,- Rp. 1.077.
HPP = HB = HV
Analisis laba
- omzet = Rp. 450.000.000,-
- HPP (86 %) = Rp. 387.000.000,-
- laba kotor = Rp. 63.000.000,-
- Biaya tetap = Rp. 39.620.000,-
- Laba bersih sebelum pajak = Rp.
23.380.000,-
- PPh = Rp. 1.169.000,-
- Laba bersih sesudah pajak = Rp.
22.211.000,-
4.2 Analisa Break Even Point (BEP)
Tahun Pertama
Asumsi biaya variabel = 86 % volume
penjualan
dengan hasil penjualan perbulan Rp.
23.583.333,- perbulan apotek
”Gubernur Suryo” tidak akan
mengalami keuntungan ataupun
kerugian. Sedangkan bila Apotek
”Gubernur Suryo” menginginkan
keuntungan sebesar Rp. 2.000.000,-
perbulan, maka hasil penjualan apotek
harus mencapai penghasilan sebesar
4.3 Return of Investment
Return of investment dicapai setelah :

Minggu, 25 Oktober 2009

''pharmacy therapy''

INFLUENCE hydrochloride relaxes
EPERISON REDUCE MUSCLE STRENGTH
WITHOUT MUSCLE
EPERISON hydrochloride
is a derivative of muscle relaxants
aminopropiofenon beta. work on the
central nervous system, especially at
the level of the spinal cord to relax
skeletal muscles which should
increase with the way inhibits muscle
through a decrease redel yg
substance released by the efferent
motor neurons.
HCL eperison showed dose
dependent inhibitory effect on the
rigidity deserebrasi in part due to
stimulation interkalikular and ischemic
deserebrasi rigidity.
Pressing HCL potential EPERISON
reflex mono and polisinaptik effect of
nerve stimulation on the spinal
efferent fibers.
This effect depends on dose.
On treatment for spastic paralysis, as
experienced by
apopleksia cerebral, eperison HCL
improve curve torgue cybex and
miogram.
HCL refine Eperison voluntary
movements, such as extension and
flexion of the limb without reducing
muscle strength.
HCL eperison symptoms miotonik
treat the symptoms associated with
cervical disease periartritis syndrome
in the shoulder and back pain.
Spastis paralyzing disease caused by
diseases such as:
serbrovaskular disease, spastis
spinal paralysis, cervical spondilosis,
sekuele / symptoms of post
operative rest (including tumor
Cerebrospinal) sukuele / symptoms
remaining trauma (spinal trauma,
head trauma), skerosis lateral
sclerosis, infantile cerebral palsy,
degeneration spinoserebelar,
vaskularisasi spinal disorders and
ensefalomielopati other.
EPERISON HCL: eprinoc epsonal
forelax forres myoman myonal
myonep myori permyo rizonax zonal
POSTED BY PHARMACY PHARMACIES
AT 08:11 0 COMMENTS
THURSDAY, 05 FEBRUARI 2009
BETWEEN THE OMEPRAZOLE AND
lansoprazole ulcer
OMEPRAZOLE including a new class of
compounds antisekresi, a
benzimidazol tersubstitusi, which
suppress gastric secretion by specific
inhibition of the enzyme system of H
+ / K + ATPases on the surface of cells
pariental gastric secretion.
Because this enzyme system is an
acid pump (proton) in mokusa
stomach.
OMEPRAZOLE described as acid pump
inhibitor gastric drip final stage
gastric acid formation
These effects associated dg dose and
caused inhibition of acid secretion
and basal tersitimulasi without
dipengarui stimulus
OMEPRAZOLE showed no
anticholinergic effects or the nature
of histamine H2 antagonist.
OMEPRAZOLE after oral administration,
working first antisekresi effects
occur 1jam, maximum 2 hours.
Inhibition of secretion kira_kira 50%
of the maximum of 24 hours and the
inhibition lasted until 72jam
OMEPRAZOLE indicated short-term
treatment of peptic usus12jari. Ulcer
and reflux oesophagitis erosiva,
zollinger_ellison syndrome treatment
OMEPRAZOLE: contral dudencer lokev
losec meisec norsec omevell omz onic
OPM oprezol ozid prohibit promezol
protap pumpitor redusec rocer socid
stomacer ulzol zepral zollocid
Lansoprazole
is a proton pump inhibitor pressing
work reply gastric acid secretion
inhibiting specifically with H +, K +.
ATP ase (proton pump) of the
pariental cells in gastric mucosa.
Lansoprazole quickly absorbed.
Sertm drug levels achieved in 1.5
hours after drinking the drug.
Lansoprazole showed a high
bioavailability 80_90%. So that gastric
acid secretion may be inhibited.
In single-dose lansoprazole 30mg
stimulation can inhibit gastric acid
secretion of about 80%.
Lansoprazole is metabolized in the
liver and excreted tertama in fases.
Only about 15_30% of the dose
excreted in urine.
Plasmat half-life of lansoprazole
achieved approximately 1.4 hours
but a longer tenure. Approximately
97% of lansoprazole bound to plasma
proteins.
lansoprazole indicated duodenal
ulcer, benign gastric ulcer, reflux
oesophagitis, Zollinger Ellison
syndrome.
Lansoprazole: compraz digest
gastrolan inhipraz lancid lanvell
lapraz laproton lasgan LAZ loprezol
nufaprazol prazotec prolanz
Prosogan protica pysolan solans
sopralan ulceran
POSTED BY PHARMACY PHARMACIES
AT 18:55 0 COMMENTS
WATER MILK MOTHER BEST FOOD FOR
BABIES
No doubt that infant mortality is one
important issue.
Statistics show that at least 10% of all
deaths occur pd yg childhood
contemporaneous child's first year of
life.
Most of these deaths caused
indirectly feeding culprit.
Although many baby foods into
shape once available. None. Not only
specially prepared from cow's milk is
suitable for babies keseluruan
baby baby might bear a strong reply
to this meal. But the baby's weak and
vulnerable, indigestion will reply
EXPERIENCE continuously.
It should be emphasized that one
only the most appropriate food for
infants during the first month of life
is breast milk.
AIR SUSU IBU can not be replaced or
repaired by a variety of other foods
it.
Breast milk is the only natural food
for babies
unfortunately, many expectant
mother can not breastfeed her baby.
Even though they are eager to
breastfeed their babies either
because they do not have water or
milk for milk-ejection begins to decline
after a few weeks.
The inability of breastfeeding is
usually not caused by lack of basic
organs or krn yg less development
organs organs normally have, but
needed stimulation spy can
efficiently functioning view.
EXT.PLACENTAE can stimulate the
activity of the mammary glands so
extensive that almost all mothers can
give their babies breast milk and go
for it will provide effective
protection against the effects of
reply from the outside.
EXT.PLACENTAE moloco laktafit
AND WE enjoined on man (DO BETTER)
TO IBU_BAPAKNYA; conceived him
MOTHER HAS BEEN IN CASE OF WEAK
AND weaning BERTAMBAH_TAMBAH
IN TWO YEARS, AND TO BERSUKURLAH
KEPADA_KU your parents TWO
PEOPLE, JUST KEPADA_KULAH return
(LUQMAN; 14)
POSTED BY PHARMACY PHARMACIES
AT 09:12 0 COMMENTS
RABU, 04 FEBRUARI 2009
BETWEEN THE FOR PIROXICAM
MELOXICAM TENOXICAM
osteoarthritis and rheumatoid
arthritis
PIROXICAM are non-steroidal anti-
inflammatory extremity effective for
treating rheumatoid arthritis and
other rheumatic disorders other,
with the way the system inhibits the
enzyme prostaglandin synthesis.
PIROXICAM also has urikosurik effect,
because it can be used for treatment
of acute gout reply.
PIROXICAM tolerance good enough
and experienced fast-absorption in
the digestive tract. Extensively
bound to plasma proteins with only
1% are found in the free form.
Distribution is nearly uniform
throughout the body tissue, and
reached peak levels in the blood after
2_3jam, where food may extend that
time. Beak very long time of about 40
hours, thus giving enough once
daily. Most Piroxicam is excreted
through urine in the form of
conjugation glukoronat compounds,
only 5% are in the form of
unchanged
indicated piroxicam in acute gout,
acute musculoskeletal disorders,
other acute disorders of the bone
(piroxicam can also be used as an
analgesic in which the same single
dose of 20mg with 648mg of aspirin
effectiveness.
PIROXICAM: faxiden felcam feldene
infeld kifadene lanareuma licofel
maxicam pirocam pirodene pirofel
rexicam rexil rheumaden rosic
roxidene scandene sofden tropidene.
MELOXICAM is NSAI drugs (Non
steroidal anti-inflammatory) new
enolate acid groups. Mechanism of
action effects of meloxicam as an anti-
inflammatory, analgesic and
antipyretic through inhibition of
prostaglandin biosintesa reply
function known as inflammatory
mediators. The process of
determining the effect of COX2
inhibition NSAI therapy, whereas
COX1 inhibition showed adverse
effects in the stomach and kidneys.
Symptomatic therapy MELOXICAM
diindikasian long-term acute
exacerbation of osteoarthritis. Long-
term symptomatic therapy
rheumatoid arthritis (chronic
poliartritis)
MELOXICAM: artilox flamoxi loxinic
mecox meloxin mevilox mexpharm
mobiflex movi_cox movix moxan
moxic nulox ostelox remacam
rhemacox velcox x_cam
TENOXICAM
tenoxicam is including the latest
generation of class of non steroidal
anti-inflammatory, used for
symptomatic treatment of painful
inflammatory and degenerative
disorders of musculoskeletal system,
AR rheumatoid arthritis,
osteoarthritis OA, ankilosing
spondylitis, gout, bursitis, spinal
arthritis, Tendinitis (inflammation of
the tendon) and inflammation of the
cells around the joints
TENOXICAM mechanisms like other
NSAID medicines are in good
menghambatsintesa prostaglandins
(siklooksigenase)
TENOXICAM: artricom meditil notritis
oxaflam pilopil thenil tilcotil tilflam
xotilon
YOU WILL HAVE TO CREATE THE
PERFECT PAST AND MAKING
KEJADIANMU (BODY COMPOSITION) MU
balanced.
IN THE FORM whatever He wants, HE-
MU composed the body. (AL Infithaar
7-8)
POSTED BY PHARMACY PHARMACIES