Minggu, 27 Desember 2009

MUAL MUNTAH PADA PENDERITA TUKAK LAMBUNG DENGAN DOMPERIDONE

mual muntah pada penderita tukak
lambung dengan domperidone
'costil_dom_domedon_domet_dometic_galflux_motilium_novotil_tilidon_vometa_vomitas_vose
Tiap tablet mengandung
domperidone 10 mg.
Cara Kerja
Domperidone merupakan antagonis
dopamin yang secara periferal
bekerja selektif pada reseptor D2.
Domperidone mempunyai khasiat
antiemetik yang sama dengan
metoclopramide.
Efek antiemetik dapat disebabkan
oleh kombinasi efek periferal
(gastrokinetik) dengan antagonis
terhadap reseptor dopamin di
” chemoreceptor trigger zone”, yang
terletak di luar sawar darah otak di
area postrema.
Pemberian domperidone per oral
dapat menambah lamanya kontraksi
antral dan duodenum, meningkatkan
pengosongan lambung, dan
menambah tekanan pada sfingter
esofagus bagian bawah pada orang
sehat.
Indikasi
Sindroma dispepsia fungsional. Tidak
dianjurkan untuk pemberian jangka
lama.
Mual dan muntah yang disebabkan
oleh pemberian levodopa dan
bromokriptin lebih dari 12 minggu.
Mual dan muntah akut. Tidak
dianjurkan pencegahan rutin pada
muntah setelah operasi.
Pemakaian pada anak-anak tidak
dianjurkan, kecuali untuk mual dan
muntah pada kemoterapi kanker dan
radioterapi.
Dosis
Dispepsia fungsional
Dewasa : 10 mg (1 tablet) 3 kali sehari,
15-30 menit sebelum makan dan jika
perlu sebelum tidur malam.
Anak-anak tidak dianjurkan.
Mual dan muntah (termasuk yang
disebabkan oleh levodopa dan
bromokriptin).
Dewasa : 10 – 20 mg (1 – 2 tablet) 3 – 4
kali sehari, 15 – 30 menit sebelum
makan dan sebelum tidur malam.
Anak-anak (sehubungan kemoterapi
kanker dan radioterapi) : 0,2 – 0,4 mg/
kg BB, 3 – 4 kali sehari. Obat diminum
15 – 30 menit sebelum makan dan
sebelum tidur malam.
Efek Samping
Efek ekstrapiramidal jarang terjadi, hal
ini segera hilang secara menyeluruh,
segera setelah pemberian obat
dihentikan.
Domperidone dapat merangsang
peningkatan kadar prolaktin plasma
(hyperprolactinemia) yang dalam
jangka panjang dapat menyebabkan
galaktorea dan ginekomastia.
Reaksi alergi yang jarang terjadi,
seperti rash dan urtikaria.
Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif
terhadap domperidone.
Penderita dengan prolaktinoma
tumor hipofise yang mengeluarkan
prolaktin.
Tidak boleh digunakan jika serangan
motilitas lambung dapat
membahayakan seperti adanya
pendarahan, obstruksi mekanik, atau
perforasi gastrointestinal.
Interaksi Obat
Domperidone dapat mengurangi efek
hipoprolaktinemia dari bromoleriptin.
Pemberian obat analgesik opioid dan
anti kolinergik muskarinik secara
bersamaan dapat mengantagonis
aktivitas efek domperidone.
Pemberian antasida secara
bersamaan dapat menurunkan
bioavailabilitas domperidone.
Efek bioavailabilitas dapat bertambah
dari 13 % menjadi 23 % bila diminum
1,5 jam setelah makan.
Over dosis
Belum ada data mengenai over dosis
pada penggunaan domperidone
secara oral.
Belum ada antidot spesifik yang
digunakan pada over dosis
domperidone, mungkin dapat
dilakukan dengan cara pengosongan
lambung.