Jumat, 25 Desember 2009

BATU GINJAL ''PHARMACY APOTEKER''

BATU GINJAL
Batu ginjal adalah suatu keadaan
terdapat satu atau lebih batu di dalam
pelvis atau calyces dari ginjal atau di
dalam saluran ureter. Pembentukan
batu ginjal dapat terjadi di bagian
mana saja dari saluran kencing, tetapi
biasanya terbentuk pada dua bagian
terbanyak pada ginjal, yaitu di pasu
ginjal (renal pelvis) dan calix renalis.
Batu dapat terbentuk dari kalsium,
fosfat, atau kombinasi asam urat
yang biasanya larut di dalam urine.
Batu urin saluran kemih adalah
timbunan keras zat padat yang
membantu di saluran pembuangan air
seni. Sekitar 10% batu ginjal berasal
dari masalah metabolisme dimana
diperkirakan bahwa kelebihan asam
urat dalam urin, tingkat kalsium yang
tinggi dalam darah atau penyerapan
garam dari asam oksalat di usus yang
berlebihan dapat menyebabkan
terbentuknya batu ginjal. Protein
juga bisa berperan dalam
pembentukan batu urin dengan
meningkatkan keasaman air seni dan
meningkatkan pengeluaran air seni
yang mengandung asam urat, fosfor
dan kalsium.
Pada pasien dengan penyakit batu,
lebih dari 1 dari 3 mekanisme umum
cenderung menjadi aktif. Ini meliputi :
1
kemungkinan keberadaan atau
kelebihan zat yang mempengaruhi
terbentuknya kristal atau
pembentukan batu kristal
2
kemungkinan kekurangan zat untuk
menghalangi pembentukan kristal.
3
kemungkinan pengeluaran berlebihan
atau konsentrasi garam dalam air seni
yang mengarah pada kejenuhan dari
kristal garam. Semakin besar tingkat
kejenuhan, semakin besar tingkat
perkembangan kristalnya.
Batu ginjal bervariasi ukurannya,
dapat bersifat tunggal atau ganda.
Batu-batu tinggal dalam pasu ginjal
atau dapat masuk ke dalam ureter
dan dapat merusak jaringan ginjal.
Batu yang besar akan merusak
jaringan dengan tekanan atau
mengakibatkan obstruksi, sehingga
terjadi aliran kembali cairan.
Kebanyakan batu ginjal dapat terjadi
berulang-ulang. Batu ginjal dijumpai
pada 1 dari 1.000 orang, biasanya
lebih banyak dijumpai pada pria
(berumur 30-50 tahun) ketimbang
wanita. Juga banyak dijumpai di
daerah tertentu. Walaupun secara
pasti tidak diketahui penyebab batu
ginjal, kemungkinannya adalah bila
urine menjadi terlalu pekat dan zat-
zat yang ada di dalam urine
membentuk kristal batu. Penyebab
lain adalah infeksi, adanya obstruksi,
kelebihan sekresi hormon paratiroid,
asidosis pada tubulus ginjal,
peningkatan kadar asam urat
(biasanya bersamaan dengan radang
persendian), kerusakan metabolisme
dari beberapa jenis bahan di dalam
tubuh, terlalu banyak
mempergunakan vitamin D atau
terlalu banyak memakan kalsium.
Gejala
Walaupun besar dan lokasi batu
bervariasi, rasa sakit disebabkan oleh
obsruksi merupakan gejala utama.
Batu yang besar dengan permukaan
kasar yang masuk ke dalam ureter
akan menambah frekuensi dan
memaksa kontraksi ureter secara
otomatis. Rasa sakit dimulai dari
pinggang bawah menuju ke pinggul,
kemudian ke alat kelamin luar.
Intensitas rasa sakit berfluktuasi dan
rasa sakit yang luar biasa merupakan
puncak dari kesakitan. Apabila batu
berada di pasu ginjal dan di calix, rasa
sakit menetap dan kurang
intensitasnya. Sakit pinggang terjadi
bila batu yang mengadakan
obstruksi berada di dalam ginjal.
Sedangkan, rasa sakit yang parah
pada bagian perut terjadi bila batu
telah pindah ke bagian ureter. Mual
dan muntah selalu mengikuti rasa
sakit yang berat. Penderita batu ginjal
kadang-kadang juga mengalami
panas, kedinginan, adanya darah di
dalam urin bila batu melukai ureter,
distensi perut, nanah dalam urine.
Jenis-jenis batu ginjal
Batu yang paling umum adalah
struvite (magnesium ammonium
phosphate), calcium oxalate, urate,
cystine dan silika.
Perawatan
Tujuan keseluruhan perawatan dari
batu ginjal adalah
1
untuk mencegah kerusakan ginjal,
yang dapat mengakibatkan rusaknya
parenkim ginjal.
2
Mengurangi rasa sakit (nyeri). Bisa
diberikan obat-obat golongan
analgesic-anti inflamsi non steroid.
Misalnya : ketorolak, ibuprofen, asam
mefenamat.
3
Meluruhkan atau mengurangi batu.
4
Mencegah terbentuknya batu baru.
Terapi medis tergantung pada jenis
batu yang dihasilkan. Individu
dengan hiperkalsiuria yang
disebabkan oleh pengendapan kapur
dapat diterapi dengan diuretika
golongan thiazid, seperti
hidroklortiazid. Adanya infeksi perlu
penanganan dengan antibiotika yang
sesuai. Intervensi bedah mungkin
diperlukan jika batu yang diproduksi
terlalu tinggi dan menyebabkan
sumbatan, terapi antibiotic tidak
cukup menghilangkan infeksi, atau
setelah infeksi untuk menghilangkan
potongan-potongan batu. Batu asam
urat dari air seni memerlukan
alkalinization dengan sodium
bikarbonat atau kalium sitrat dibagi
dalam 4 dosis. Tingkat pH urin harus
dipertahankan pada pH 7,5 atau lebih.
Asam urat lebih larut dalam basa
daripada urin yang asam. Allopurinol
diindikasikan pada individu dengan
batu urat dimana produksi asam urat
melebihi normal.