Minggu, 27 Desember 2009

THERAPY CARBAMAZEPINE PADA PENDERITA EPILEPSI

therapy carbamazepine pada
penderita epilepsi
'carbamazepine_bamgetol_tegretol_teril'
Setiap tablet mengandung
karbamazepina 200 mg.
Indikasi
Epilepsi lobus temporalis, epilepsi
psikomotor, kejang tonik-klonik
(Grand mal) terutama pada anak,
neuralgia trigeminal, neuralgia
glosofaringeal, polidipsia dan poliuria
neurohormonal.
Dosis
Posologi
Dosis dewasa, awal 2 kali 1 tablet
sehari, kemudian ditingkatkan secara
bertahap maksimum 6 tablet sehari
dalam dosis terbagi sehabis makan.
Dosis penunjang, 4 – 6 tablet untuk
epilepsi dan 3 – 4 tablet untuk
neuralgia trigeminal
Anak dibawah 1 tahun, sehari ½
tablet.
Anak 1 – 6 tahun, sehari ½ – 3 tablet.
Anak 6 – 12 tahun, sehari 2 kali 1 – 2
tablet.
Perhatian
Cara Kerja Obat
Karbamazepina merupakan
antikonvulsan kuat yang berkhasiat
sebagai antiepileptik, psikotropik dan
analgesik spesifik. Senyawa ini
bekerja dengan mencegah terjadinya
letupan depolarisasi pada neuron
normal akibat pengaruh dari fokus
epilepsi. Selain mengurangi kejang,
karbamazepina juga memberikan efek
nyata terhadap perbaikan psikis
yaitu perbaikan kewaspadaan dan
perasaan. Disamping itu senyawa ini
juga menunjukkan efek analgesik
selektif, misalnya pada tabes dorsalis
dan neuropati lainnya yang sukar
diatasi oleh analgesik biasa.
Pada pemberian oral karbamazepina
diserap dengan lambat dan hampir
lengkap, kurang lebih 75% berikatan
dengan protein plasma. Kadar puncak
dalam plasma dicapai dalam waktu 2 –
6 jam dan waktu paruh 15 jam.
Karbamazepina dimetabolisme dalam
hati menjadi derivat epoksid yang
masih mempunyai aktivitas
antikonvulsan, kemudian diekskresi
bersama urin dan feses.
Peringatan dan Perhatian
Pemberian dimulai dengan dosis
rendah. Nilai basal darah harus
dipantau selama pengobatan.
Karbamazepina tidak dianjurkan
untuk mengatasi nyeri ringan yang
dapat diatasi dengan analgesik biasa.
Hati-hati pemberian pada pasien
glaukoma atau dengan gangguan
fungsi hati. Darah pasien sebaiknya
diperiksa sebulan sekali.
Penderita yang mempunyai riwayat
depresi sumsum tulang.
Efek Samping
Efek samping terjadi pada sekitar 25%
penderita yang diberikan
pengobatan jangka lama, berupa
pusing, vertigo, ataksia, diplopia,
penglihatan kabur, diskrasia darah
(leukopenia dan agranulositosis) dan
reaksi hipersensitif.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap
karbamazepina atau senyawa
trisiklik.
Interaksi Obat
Tidak boleh dikombinasi dengan obat
penghambat MAO.
Fenobarbital dan fenitoin dapat
meningkatkan kadar karbamazepina.
Eritrosin dapat menghambat
biotransformasi karbamazepina.
Karbamazepina dapat menurunkan
kadar asam valproat.
Hati-hati penggunaan kombinasi
dengan PAS, INH, sikloserin dan
warfarin.