Jumat, 25 Desember 2009

ANTARA HIPERTENSI DAN HIPOTENSI DALAM TEKANAN DARAH

HIPERTENSI
Hipertensi juga disebut sebagai
tekanan darah tinggi (HTN atau HPN)
adalah suatu kondisi medis di mana
tekanan darah tinggi yang
berkesinambungan atau menurut
JNC-7 (Joint National Comitte)
hipertensi adalah kenaikan tekanan
darah arteri yang tetap.
Dalam penggunaan saat ini, kata
"hipertensi" biasanya merujuk ke
sistemik (hipertensi arterial).
Sedangkan jenis lain adalah
pulmonary hipertensi yang
melibatkan sirkulasi paru-paru.
.
Klasifikasi Tekanan Darah (Menurut
JNC-7)
Klasifikasi
SISTOL (mmHg)
DIASTOL (mmHg)
Normal
Prehipertensi
Stage 1 hipertensi
Stage 2 hipertensi
<120 dan
120-139 atau
140-159 atau
≥ 160 atau
<80
80-89
90-99
≥ 100
Bila tekanan darah sisitol ≥140 mmHg
dan tekanan darah diastol <90 mmHg
dinamakan Isolated systole
hipertension
Patofisiologi Hipertensi
a. Hipertensi esensial (Hipetensi
primer) bersifat idiopatik yang
belum jelaspenyebabnya.
Dipengaruhi usia, kelamin,
merokok, kolesterol, berat
badan.
b. Hipertensi sekunder.
Dipengaruhi oleh obat,
penyakit ginjal, penyakit
endokrin (diabetes melitus,
tiroid, Cushing).
Gejala:
Kebanyakan tidak menunjukkan
gejala (asymptomatic)
Tanda-tanda klinik Hipertensi
Pusing paroksimal
Berkeringat
Takikardia
Palpitasi
Faktor Resiko Hipertensi:
- Merokok
- Obesitas (BMI ≥ 30)
- Immobilitas (kurang gerak)
- Dislipidemia (kadar lemak/kolesterol
dalam darah yang tinggi)
- Diabetes melitus
- Mikroalbuminuria (terdapat albumin
dalam urin) atau perkiraan GFR <60 ml/
menit
- Umur (>55 tahun untuk laki-laki, >65
tahun untuk perempuan)
- Riwayat keluarga
Terapi Hipertensi:
a. Terapi non farmakologi
Bagi yang obesitas,
turunkan berat badan
Diet garam (< 2.4 g/hari)
Kurangi konsumsi lemak
Tidak merokok, kurangi
kopi, alkohol
Istirahat cukup
Olahraga teratur
b. Terapi Farmakologi
Obat yang bisa digunakan antara lain:
o Golongan ACE-1 (Angiotensin
Converting Enzyme Inhibitor)
Obat-obat golongan ini bekerja
menghambat perubahan Angiotensin
I
(AT I) menjadi Angiotensin II (AT II)
yang merupakan vasokonstriktor
kuat. Obat-obat golongan ini seperti
captopril,lisinopril, enalapril dll
o Golongan ACE-2 (ARB= Angiotensin
Reseptor Blocker)
Golongan obat ini bekerja mengeblok
reseptor Angiotensin II (AT II)
subtipe ATI. Golongan obat-obat ini
seperti losartan, irbesartan dll.
o Alfa-1 bloker
Obat golongan ini bekerja mengeblok
reseptor α1 yang mengakibatkan
vasodilatasi. Obat-obat golongan ini
seperti prazosin, terazosin,
doxazosin dll.
o Beta bloker (mengeblok reseptor β)
Obat-obat golongan ini seperti:
propranolol, atenolol, metaprolol dll.
o Ca channel bloker
Bekerja menghambat masuknya
calsium ke otot pembuluh darah,
obat-obatnya seperti : diltiazem,
nifedipin, verapamil, amlodipin dll.
o Diuretik
Obat-obat diuretik bekerja dengan
menurunkan reabsorbsi elektrolit di
tubulus dan meningkatkan ekskresi
air dan NaCl. -
Golongan diuretik antara lain: HCT
(Hidroklorotiazid), spironolakton,
furosemid dll